Mentan Lepas Ekspor Pertanian ke 23 Negara, Bidik Transaksi Rp1.000 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( Mentan SYL ) melepas ekspor produk pertanian senilai Rp25,5 miliar ke 23 Negara. Komoditas yang di ekspor di antaranya adalah sarang burung walet, bulu bebek, produk hewani dan juga tanaman pakis yang dilepas ke negara Jepang dan China.
"Kekuatan republik ini ada di sarang burung walet, pakis dll. Karena itu energi ini harus kita jaga bersama. Kemudian kita jaga kepercayaan dunia internasional agar produk kita tetap jadi unggulan. Saya selalu katakan kita boleh cepat tetapi juga harus berkualitas," ujar Mentan dalam pernyataan resmi, Selasa (23/5/2023).
Menurut dia pemerintah telah menargetkan capaian nilai ekspor produk pertanian sebesar Rp1000 triliun dengan penambahan negara tujuan di wilayah Amerika, Eropa dan Asia. Meski demikian, mentan meminta pengusaha tetap menjaga kualitas serta menjaga sinergitas satu dengan yang lainya.
"Kita berharap ekspor pertanian kita bisa di atas 1000 triliun, tetapi ini kan berproses dan tentu semua harus menjaga kualitas dan sinergitas. Dan ini juga menjadi harapan presiden kepada Kementan agar semua komoditi komoditi strategis yang ada untuk dipersiapkan ekspor," sambungnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang mengatakan bahwa selama ini jajarannya terus bekerja dalam waktu 24 jam baik melalui layanan langsung maupun online. Bambang mengatakan, kolaborasi karantina, pengusaha maupun eksportir sejauh ini cukup baik dalam meningkatkan ekspor.
"Kami laporkan selama 24 jam terus mengawal teman temen pengusaha untuk dapat melepas ekspornya. Alhamdulliah terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena itu saya minta kita semua kompak, saling bergandengan memajukan ekspor produk pertanian Indonesia," lanjutnya.
Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Andi Yusmanto mengatakan bahwa sejauh ini pelayanan karantina semakin dipermudah dengan aplikasi Q Corner yang dapat melayani para pengusaha dan importir seluruh Indonesia. Aplikasi ini dinilai mampu mempercepat sekaligus mengurai antrian tetap muka secara cepat dalam mengajukan proses ijin.
"Saya pastikan 90 persen para pengusaha yang memohon ijin sudah teregistrasi. Bahkan per hari ada sekitar 30 perusahaan yang mengajukan. Melalui aplikasi itu mereka dapat mendaftarkan dokumen hewan/animal dan pendaftaran dokumen tumbuhan atau plant," jelasnya.
"Kekuatan republik ini ada di sarang burung walet, pakis dll. Karena itu energi ini harus kita jaga bersama. Kemudian kita jaga kepercayaan dunia internasional agar produk kita tetap jadi unggulan. Saya selalu katakan kita boleh cepat tetapi juga harus berkualitas," ujar Mentan dalam pernyataan resmi, Selasa (23/5/2023).
Menurut dia pemerintah telah menargetkan capaian nilai ekspor produk pertanian sebesar Rp1000 triliun dengan penambahan negara tujuan di wilayah Amerika, Eropa dan Asia. Meski demikian, mentan meminta pengusaha tetap menjaga kualitas serta menjaga sinergitas satu dengan yang lainya.
"Kita berharap ekspor pertanian kita bisa di atas 1000 triliun, tetapi ini kan berproses dan tentu semua harus menjaga kualitas dan sinergitas. Dan ini juga menjadi harapan presiden kepada Kementan agar semua komoditi komoditi strategis yang ada untuk dipersiapkan ekspor," sambungnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang mengatakan bahwa selama ini jajarannya terus bekerja dalam waktu 24 jam baik melalui layanan langsung maupun online. Bambang mengatakan, kolaborasi karantina, pengusaha maupun eksportir sejauh ini cukup baik dalam meningkatkan ekspor.
"Kami laporkan selama 24 jam terus mengawal teman temen pengusaha untuk dapat melepas ekspornya. Alhamdulliah terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena itu saya minta kita semua kompak, saling bergandengan memajukan ekspor produk pertanian Indonesia," lanjutnya.
Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Andi Yusmanto mengatakan bahwa sejauh ini pelayanan karantina semakin dipermudah dengan aplikasi Q Corner yang dapat melayani para pengusaha dan importir seluruh Indonesia. Aplikasi ini dinilai mampu mempercepat sekaligus mengurai antrian tetap muka secara cepat dalam mengajukan proses ijin.
"Saya pastikan 90 persen para pengusaha yang memohon ijin sudah teregistrasi. Bahkan per hari ada sekitar 30 perusahaan yang mengajukan. Melalui aplikasi itu mereka dapat mendaftarkan dokumen hewan/animal dan pendaftaran dokumen tumbuhan atau plant," jelasnya.
(nng)