Diimpit Sejumlah Sentimen, IHSG Akan Berkutat di Area 6.700-6.720

Rabu, 24 Mei 2023 - 07:45 WIB
loading...
Diimpit Sejumlah Sentimen, IHSG Akan Berkutat di Area 6.700-6.720
IHSG akan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Foto/FaisalRahman/MPI
A A A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) berpotensi mengalami koreksi pada Rabu (24/5/2023), setelah sehari sebelumnya ditutup menguat 0,10% di 6.736. Sejumlah sentimen disebut turut memengaruhi laju indeks komposit terutama menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2023.



Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, indeks rawan koreksi di kisaran 6.700-6.720. Secara teknikal, terbentuk pola inverted dragonfly doji setelah menguji indikator moving average (MA) 20 di 6.775.

"Namun, selama koreksi terbatas di level tersebut, IHSG menjaga peluang minor bullish trend (mid-term)," kata Valdy dalam risetnya, Rabu (24/5/2023).

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menilai volume transaksi yang rendah berpeluang membuat indeks mengalami koreksi teknikal. Namun selama bertahan di garis support (MA 5), maka terdapat potensi rebound kembali.

"Range pergerakan saat ini berada di kisaran 6.700-6.800," terang Wafi dalam Daily Techninal Report.

Dari sisi sentimen, psikologis pasar dinilai terdampak kabar indeks manufaktur (flash) di Jerman, Inggris, dan Eropa yang berada di bawah ekspektasi pada Mei 2023. Kondisi ini, terangnya, menekan saham-saham energi di pasar modal Indonesia.

"Akan tetapi rebound harga minyak kemarin berpotensi memicu technical rebound saham-saham energi," tuturnya.

Riset CGS-CIMB Sekuritas melaporkan bahwa pelaku pasar di Amerika Serikat juga sedang gelisah terkait pembahasan plafon utang yang tak kunjung menemui titik temu. Alhasil, tiga indeks Wall Street berakhir lesu pada pagi ini.



Perwakilan Presiden AS Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik belum mencapai kesepakatan menaikkan pagu utang sebesar USD31,4 triliun. "Kekhawatiran batas utang mendorong imbal hasil surat utang negara satu bulan ke rekor tertinggi di 5,88%," terang riset tersebut.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)