1,1 Juta Paket Bansos Telur dan Daging Tahap I Sudah Meluncur

Jum'at, 26 Mei 2023 - 22:27 WIB
loading...
1,1 Juta Paket Bansos Telur dan Daging Tahap I Sudah Meluncur
Hingga 25 Mei 2023 penyaluran bansos pangan telur dan daging ayam tahap pertama telah terdistribusi sebanyak 1,1 juta paket. Foto/MPI/Sutikno
A A A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat hingga 25 Mei 2023 penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan telur dan daging ayam tahap pertama telah terdistribusi sebanyak 1,1 juta paket. Jumlah tersebut sekitar 81,5% dari total penyaluran di tujuh provinsi.

Rinciannya, Banten sebanyak 57.000 paket (89%), Jawa Barat 405.000 paket (99%), Jawa Tengah 322.000 paket (99%), Jawa Timur 314.000 paket (82%), serta Nusa Tenggara Timur (NTT) 4.000 paket (4%), Sulawesi Barat 2.000 paket (14%), dan Sumatera Utara 72.000 paket (52%).

“Saat ini bersama-sama BKKBN kita telah membangun kolaborasi untuk menjalankan program penurunan stunting berupa pendistribusian bantuan pangan telur dan daging ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 Provinsi,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).

Melihat respons dan dampak positif dari program bantuan ini, Arief berharap keberlanjutannya bisa dijaga atau dilanjutkan dengan jumlah sasaran dan jangkauan yang lebih masif lagi.

Untuk diketahui, bantuan ini akan disalurkan dalam tiga tahap selama tiga bulan. Pendistribusiannya sudah berjalan sejak April atau sebelum Lebaran dan akan dilaksanakan sampai bulan Juli.

Para keluarga penerima manfaat yang telah terdaftar berhak menerima bantuan pangan berupa daging ayam ukuran 1 ekor dalam bentuk karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir telur.



Menurut dia, prorgam pemberian bantuan pangan ini juga bisa berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak yang saat ini tengah meningkat.

“Program yang dijalankan sesuai arahan langsung Bapak Presiden ini memberikan banyak dampak positif bukan hanya bagi penurunan angka stunting tetapi juga turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak, sehingga dampaknya sangat luas," tuturnya.

Selain melalui bantuan pangan, Arief memaparkan, Bapanas juga telah mengintegrasikan program penurunan stunting ini dalam gerakan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), melalui kerja sama pengelolaan Rumah B2SA bersama Tim Penggerak (TP) PKK Pusat.



Rumah Pangan B2SA merupakan pusat edukasi dan sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat untuk pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Saat ini sudah mulai berjalan di Binjai, Sumatera Utara dan akan diduplikasi lebih luas di kabupaten/kota lainnya.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting tahun 2022 adalah sebesar 21,6% atau mengalami penurunan 9,2% dalam 4 tahun. Sementara target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14%.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)