Berpotensi Mixed Mengawali Pekan Ini, IHSG Bakal Bergerak ke 6.635-6.754
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.635 - 6.754.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin kembali melemah, namun dinilai ini sebagai koreksi sehat.
"Karena mempertimbangkan posisi IHSG yang membentuk demand zone pada area 6.656 - 6.688, dan pada penutupan perdagangan kemarin posisi IHSG berada di atas demand zone," tulis William dalam analisisnya, Senin (29/5/2023).
Menurut William, IHSG hanya mengalami koreksi sehat. Penilaian ini diperkuat dengan tidak meningkatnya nilai transaksi harian di saat IHSG melemah, sehingga tidak teridentifikasi adanya panic sell maupun distribusi saham-saham penggerak indeks.
"Tekanan terbesar IHSG datang dari kelanjutan pelemahan sektor batu bara, dan tambahan dari beban bobot saham GOTO dan BUKA," kata dia.
Kedua saham teknologi tersebut termasuk big caps, sehingga pelemahan maupun penguatannya mampu mempengaruhi IHSG. "Faktor teknikal: IHSG bertahan di atas demand zone 6.656 – 6.688, ditutup dengan posisi masih pada batas aman," ungkap William.
Untuk sentimen eksternal, sentimen positif terhadap kemungkinan terhindarnya US dari kondisi default.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -17.23 poin (-0.26%) menuju 6687,00 pada perdagangan hari Jumat 26 Mei 2023. Sebanyak 204 saham menguat, 324 saham menurun, dan 209 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp9.266 triliun (all market). Nilai transaksi tidak mengalami perubahan signifikan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
MNCN, buy, support 655, resistance 710.
MAIN, buy, support 434, resistance 470.
CTRA, buy, support 1070, resistance 1145.
ISSP, buy, support 250, resistance 290.
Baca Juga
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin kembali melemah, namun dinilai ini sebagai koreksi sehat.
"Karena mempertimbangkan posisi IHSG yang membentuk demand zone pada area 6.656 - 6.688, dan pada penutupan perdagangan kemarin posisi IHSG berada di atas demand zone," tulis William dalam analisisnya, Senin (29/5/2023).
Menurut William, IHSG hanya mengalami koreksi sehat. Penilaian ini diperkuat dengan tidak meningkatnya nilai transaksi harian di saat IHSG melemah, sehingga tidak teridentifikasi adanya panic sell maupun distribusi saham-saham penggerak indeks.
"Tekanan terbesar IHSG datang dari kelanjutan pelemahan sektor batu bara, dan tambahan dari beban bobot saham GOTO dan BUKA," kata dia.
Kedua saham teknologi tersebut termasuk big caps, sehingga pelemahan maupun penguatannya mampu mempengaruhi IHSG. "Faktor teknikal: IHSG bertahan di atas demand zone 6.656 – 6.688, ditutup dengan posisi masih pada batas aman," ungkap William.
Untuk sentimen eksternal, sentimen positif terhadap kemungkinan terhindarnya US dari kondisi default.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -17.23 poin (-0.26%) menuju 6687,00 pada perdagangan hari Jumat 26 Mei 2023. Sebanyak 204 saham menguat, 324 saham menurun, dan 209 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp9.266 triliun (all market). Nilai transaksi tidak mengalami perubahan signifikan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
MNCN, buy, support 655, resistance 710.
MAIN, buy, support 434, resistance 470.
CTRA, buy, support 1070, resistance 1145.
ISSP, buy, support 250, resistance 290.
(akr)