ARB 15% Mulai Berlaku, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat

Senin, 05 Juni 2023 - 08:10 WIB
loading...
ARB 15% Mulai Berlaku, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat
IHSG hari ini diprediksi menuat. Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi bergerak variatif alias mixed dengan kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan. Indeks diproyeksikan berada di rentang 6.618 – 6.754.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG dengan efek rebalancing, itulah kondisi perdagangan pada akhir bulan Mei 2023. Rebalancing yang terjadi adalah rebalancing indeks MSCI.

"Di mana salah satu saham yang sangat disambut dari indeks ini adalah GOTO, terlihat harga saham GOTO menguat hingga auto rejection atas (ARA)," ungkap William dalam analisisnya, Senin (5/6/2023).

Menurut dia, hasil akhirnya, IHSG menjadi hanya melemah tipis, dan secara teknikal membentuk pola yang menarik perhatian yakni long legged hammer.

"Sentimen eksternal, berakhirnya kekhawatiran debt ceiling Amerika berhasil membuat indeks Dow Jones menguat signifikan," tuturnya.

Kondisi ini mendatangkan optimisme pelaku pasar dan memungkinkan penguatan untuk IHSG. Pada saat bersamaan, terjadi net buy asing selama sepekan terakhir. "Menurut kami, sentimen eksternal ini turut mengakhiri aksi wait and see pada pelaku pasar dalam negeri," ucapnya.

Hanya saja, lanjut William, dengan menguatnya saham GOTO pada perdagangan kemarin, ada kemungkinan perhatian pelaku pasar tertumpu pada saham ini.

"Hari ini adalah hari pertama perdagangan saham dengan batasan auto rejection bawah (ARB) -15%, pergerakan harga saham akan lebih aktif dan volatilitas akan lebih tinggi," tandasnya.



Untuk sentimen internal, faktor teknikal IHSG membentuk pola hammer di atas support trend line. Pola ini memang terbentuk karena dorongan saham GOTO yang mengalami kenaikan sampai auto rejection atas namun secara bobot saham, telah berhasil mengamankan IHSG dari downtrend. Sedangkan eksternal, berakhirnya kekhawatiran debt ceiling Amerika.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2238 seconds (0.1#10.140)