Inflasi Tahunan Konsisten Turun ke 4% pada Mei, BBM hingga Rokok Ikut Andil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei 2023 terjadi inflasi sebesar 4,00% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih rendah dari April 2023 yang sebesar 4,33% yoy.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, tingkat inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023 sebesar 4,97%.
Adapun penyumbang inflasi tahunan terbesar berasal dari kelompok transportasi sebesar 10,62% dengan andil 1,29% terhadap inflasi umum.
Jika dirinci berdasarkan komoditasnya, kata Pudji, penyumbang terbesar inflasi tahunan pada bulan Mei 2023 adalah bensin atau Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan andil 0,91%.
“Kemudian beras dengan andil 0,38% dan rokok kretek filter dengan andil 0,23%,” ujar dalam rilis BPS di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Sementara itu secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Mei tercatat sebesar 0,09% dan secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,10%.
"Tingkat inflasi bulanan Mei ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," tuturnya.
Dia membeberkan penyumbang inflasi bulanan tertinggi pada Mei 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,48% dan andilnya 0,13%.
Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut diredam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, dengan deflasi sebesar 0,46% dan transportasi dengan deflasi 0,56%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar di antaranya adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,03%, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,03%, ikan segar dengan andil sebesar 0,02%, telur ayam ras dengan andil sebesar 0,02%,” urainya.
“Juga termasuk rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,02% dan bawang putih dengan andil sebesar 0,02%," imbuh Pudji.
Untuk sebaran inflasi menurut wilayah, sambung dia, secara bulanan inflasi di 67 kota IHK lebih tinggi dari inflasi nasional. Sebanyak 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi adalah di kota Tanjung Pandan sebesar 1,28%, dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah ikan segar (0,51%), daging ayam ras (0,25%), tarif angkutan udara (0,14%), dan bawang merah (0,13%). Sementara, deflasi terdalam terjadi di kota Kupang sebesar minus 0,79%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, tingkat inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023 sebesar 4,97%.
Adapun penyumbang inflasi tahunan terbesar berasal dari kelompok transportasi sebesar 10,62% dengan andil 1,29% terhadap inflasi umum.
Jika dirinci berdasarkan komoditasnya, kata Pudji, penyumbang terbesar inflasi tahunan pada bulan Mei 2023 adalah bensin atau Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan andil 0,91%.
“Kemudian beras dengan andil 0,38% dan rokok kretek filter dengan andil 0,23%,” ujar dalam rilis BPS di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Sementara itu secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Mei tercatat sebesar 0,09% dan secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,10%.
"Tingkat inflasi bulanan Mei ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," tuturnya.
Dia membeberkan penyumbang inflasi bulanan tertinggi pada Mei 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,48% dan andilnya 0,13%.
Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut diredam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, dengan deflasi sebesar 0,46% dan transportasi dengan deflasi 0,56%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar di antaranya adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,03%, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,03%, ikan segar dengan andil sebesar 0,02%, telur ayam ras dengan andil sebesar 0,02%,” urainya.
“Juga termasuk rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,02% dan bawang putih dengan andil sebesar 0,02%," imbuh Pudji.
Untuk sebaran inflasi menurut wilayah, sambung dia, secara bulanan inflasi di 67 kota IHK lebih tinggi dari inflasi nasional. Sebanyak 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi adalah di kota Tanjung Pandan sebesar 1,28%, dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah ikan segar (0,51%), daging ayam ras (0,25%), tarif angkutan udara (0,14%), dan bawang merah (0,13%). Sementara, deflasi terdalam terjadi di kota Kupang sebesar minus 0,79%.
(ind)