BPS Catat Inflasi Bulanan 0,09% pada Mei, Terendah Sejak Januari 2023

Senin, 05 Juni 2023 - 12:39 WIB
loading...
BPS Catat Inflasi Bulanan 0,09% pada Mei, Terendah Sejak Januari 2023
Penurunan tingkat inflasi Mei 2023 utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi. Foto/SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pascalebaran 2023 yang jatuh pada 22 April, tingkat inflasi bulanan pada Mei 2023 mulai melemah. Bahkan, angkanya terendah sejak Januari 2023.

Dalam rilisnya hari ini, BPS membeberkan tingkat inflasi bulanan (month to month/mtm) pada Mei 2023 sebesar 0,09% dan tingkat inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 1,10%.

Sedangkan inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan yang sama sebesar 4,00 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84.

"Penurunan tingkat inflasi Mei 2023 utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi serta kelompok pakaian dan alas kaki," terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini Pudji dalam rilis BPS di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Dia melanjutkan, komponen harga diatur pemerintah (administered prices) secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,25%.

"Penyumbang utama deflasi tersebut adalah komoditas tarif angkutan udara dan tarif angkutan antar kota. Komponen administered prices ini memberikan andil deflasi sebesar minus 0,04%," ungkapnya.



Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,49%, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya di 0,29%.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. Andil inflasi komponen harga bergejolak adalah sebesar 0,09%," tuturnya.



Sementara itu, inflasi komponen inti sebesar 0,06%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di 0,29%. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah mobil, sewa rumah, air kemasan, dan upah asisten rumah tangga. "Andil inflasi komponen inti sebesar 0,04%," tutup Pudji.

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)