Inovasi UMKM Soya Ayu, Sajikan 34 Varian Susu dan Makanan dari Kedelai
loading...
A
A
A
BOGOR - Inovasi dan kreativitas Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu terbukti dengan mampu memproduksi 34 varian susu kedelai dan makanan olahan dari kedelai. Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu sudah beberapa kali meraih penghargaan atas kreativitas dan inovasi menghasilkan produk pangan berkualitas dari kedelai.
Pemilik Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu, Agus Murtini (56) mulai merintis usaha ini dengan membuat susu kedelai pada tahun 2019. Awalnya istri pensiunan tentara ini terdorong ingin membuat produk minuman susu kedelai yang berkualitas dan rasa yang enak.
“Saya melihat banyak produk susu kedelai disajikan kurang menarik. Padahal kacang kedelai punya kandungan gizi tinggi dan baik untuk kesehatan,” katanya mengawali kisah usaha rumah tangga yang dirintisnya saat acara Pesta Rakyat Simpedes di BRI Bogor Dewi Sartika pekan lalu.
Agus Murtini pun mulai membuat susu kedelai sendiri menggunakan bahan yang berkualitas dan dikemas dalam botol plastik yang menarik. Dia menggunakan kedelai non-gmo karena memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang manis setelah diolah menjadi susu.
“Soya Ayu sengaja membuat susu kedelai premium yang dikemas dalam botol plastik higienis berukuran 250 gram. Susu kedelai lebih kental, rasanya creamy, dan kemasan menarik,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, untuk mendapatkan susu kedelai yang berkualitas mendapat bimbingan tenaga ahli doktor pangan dan gizi dari IPB University. Jadi produk susu kedelai yang dihasilkan punya takaran kekentalan yang tepat dan rasa yang nikmat.
Dalam seminggu dia biasa memproduksi 2 kali sebanyak 300 botol susu kedelai dan dijual dengan harga antara Rp10.000 sampai Rp20.000 per botol. Untuk penjualan juga bekerja sama dengan IPB Agro Hub, Kirana Mart, dan berbagai event UMKM yang digelar BRI.
Dia juga melayani konsumen yang datang ke Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu di Perum Puskopad Blok I No.5 dan 6, Jalan Cenderawasih, RT 03/RW 07, Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor. Setelah berjalan selama tiga tahun, usaha yang dirintis Agus Murtini semakin berkembang dengan menghadirkan inovasi makanan dan minuman lain dari bahan kedelai.
“Sekarang usaha susu kedelai Soya Ayu sudah punya 34 varian, ada rasa original, premium, gula jawa, lexy, soya kopyor, soya cendol, dan sagu aren. Saya juga mengembangkan produk lain dari kedelai, seperti bumbu pecel dan soya kukis,” tuturnya.
Agus Murtini menambahkan, berbagai varian susu kedelai dibuat agar dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis minuman sehingga lebih sehat dan disukai banyak orang. Seperti Soya Cendol, digunakan untuk menggantikan santan dengan susu kedelai pada minuman tradisional cendol dawet.
Inovasi Soya Ayu dalam menyajikan minuman dan makanan dari kedelai sudah beberapa kali diganjar penghargaan. Di antaranya 10 besar Grand Final Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) di Bogor tahun 2021, nominasi Tenant dan Inkubasi IPB tahun 2023, dan Juara 2 Local Brand pada Kick Off IPB Work BRI 2023
Pemilik Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu, Agus Murtini (56) mulai merintis usaha ini dengan membuat susu kedelai pada tahun 2019. Awalnya istri pensiunan tentara ini terdorong ingin membuat produk minuman susu kedelai yang berkualitas dan rasa yang enak.
“Saya melihat banyak produk susu kedelai disajikan kurang menarik. Padahal kacang kedelai punya kandungan gizi tinggi dan baik untuk kesehatan,” katanya mengawali kisah usaha rumah tangga yang dirintisnya saat acara Pesta Rakyat Simpedes di BRI Bogor Dewi Sartika pekan lalu.
Agus Murtini pun mulai membuat susu kedelai sendiri menggunakan bahan yang berkualitas dan dikemas dalam botol plastik yang menarik. Dia menggunakan kedelai non-gmo karena memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang manis setelah diolah menjadi susu.
“Soya Ayu sengaja membuat susu kedelai premium yang dikemas dalam botol plastik higienis berukuran 250 gram. Susu kedelai lebih kental, rasanya creamy, dan kemasan menarik,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, untuk mendapatkan susu kedelai yang berkualitas mendapat bimbingan tenaga ahli doktor pangan dan gizi dari IPB University. Jadi produk susu kedelai yang dihasilkan punya takaran kekentalan yang tepat dan rasa yang nikmat.
Dalam seminggu dia biasa memproduksi 2 kali sebanyak 300 botol susu kedelai dan dijual dengan harga antara Rp10.000 sampai Rp20.000 per botol. Untuk penjualan juga bekerja sama dengan IPB Agro Hub, Kirana Mart, dan berbagai event UMKM yang digelar BRI.
Dia juga melayani konsumen yang datang ke Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu di Perum Puskopad Blok I No.5 dan 6, Jalan Cenderawasih, RT 03/RW 07, Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor. Setelah berjalan selama tiga tahun, usaha yang dirintis Agus Murtini semakin berkembang dengan menghadirkan inovasi makanan dan minuman lain dari bahan kedelai.
“Sekarang usaha susu kedelai Soya Ayu sudah punya 34 varian, ada rasa original, premium, gula jawa, lexy, soya kopyor, soya cendol, dan sagu aren. Saya juga mengembangkan produk lain dari kedelai, seperti bumbu pecel dan soya kukis,” tuturnya.
Agus Murtini menambahkan, berbagai varian susu kedelai dibuat agar dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis minuman sehingga lebih sehat dan disukai banyak orang. Seperti Soya Cendol, digunakan untuk menggantikan santan dengan susu kedelai pada minuman tradisional cendol dawet.
Inovasi Soya Ayu dalam menyajikan minuman dan makanan dari kedelai sudah beberapa kali diganjar penghargaan. Di antaranya 10 besar Grand Final Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) di Bogor tahun 2021, nominasi Tenant dan Inkubasi IPB tahun 2023, dan Juara 2 Local Brand pada Kick Off IPB Work BRI 2023
(nng)