Gelontorkan Rp4,5 Triliun untuk Sistem Bayar Tol Nir Sentuh, Ini Kompensasi buat Roatex Indonesia

Rabu, 05 Juli 2023 - 21:10 WIB
loading...
Gelontorkan Rp4,5 Triliun...
Perusahaan asal Hungaria akan menginvestasikan Rp4,5 triliun untuk teknologi bayar tol tanpa sentuh. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perusahaan asal Hungaria PT Roatex Indonesia melakukan investasi pada pengaplikasian teknologi tol nir sentuh atau MLFF (Multi Lane Free Flow) sebesar USD300 juta atau setara Rp4,5 triliun (kurs:Rp15.000). Investasi MLFF menggunakan skema KPBU (kerja sama pemerintah badan usaha) unsolicited.



Pemerintah tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk mendatangkan teknologi tersebut pada sistem pengoperasian jalan tol di Indonesia. Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, berdasarkan dokumen tender, pihaknya akan mendapatkan imbal hasil selama 9 tahun dari penyelenggaraan teknologi tol nir sentuh tersebut.

"Kita mengeluarkan biaya untuk proyek MLFF ini USD300 juta, tidak ada yang pakai anggaran pemerintah, semuanya foreign direct Investment," ujar Attila saat jumpa pers di kantornya, Rabu (5/7/2024).

Lebih lanjut Attila menjelaskan nantinya pendapatan BUJT (badan usaha jalan tol) akan dikenakan beban semacam pembayaran jasa penggunaan teknologi MLFF kepada PT Roatex selama 9 tahun sejak teknologi tersebut mulai dioperasikan secara komersial.

"Pemerintah mengundang kami ke sini dan kasih tahu agar kami investasi, bangun sistem, hand over. Kalau kami perform, sesuai standar dan ekspektasi, kami akan mendapat pengembalian bulanan selama 9 tahun, seperti fee rental. Sangat baik bagi Indonesia, sebuah langkah yang pintar dari pemerintah," sambungnya.

Saat ini, Attila mengungkapkan pihaknya sudah spending 30% dari total investasi Rp4,5 triliun tersebut, yang digunakan untuk pengembangan software, pemasangan gantry, pembuatan control room, hingga operasional perusahaan.

Selain itu juga dilakukan pengadaan untuk Mobile Control Unit (MCU), yang berfungsi sebagai pengganti apabila ada kerusakan pada gantry sehingga mobil tersebut akan sweeping untuk mengumpulkan kendaraan yang belum melakukan transaksi di gerbang tol.

"Ongkos untuk mobil MCU ini part terkecil, karena equipment di dalam sistem ya lebih dari ongkos untuk mobil ini. Per mobil ini sekitar US20.000, dan untuk equipment seperti kamera komputer per mobilnya menghabiskan USD40.000. Kami telah anggarkan banyak," lanjutnya.



Attila mengungkapkan teknologi tersebut sudah mumpuni untuk dilakukan uji coba. Hal tersebut menyusul pascarampungnya Control Room untuk memantau aktivitas di jalan tol menggunakan Gantry, dan pengadaan MCU untuk mengantisipasi apabila ada kerusakan dari sisi Gantry.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2191 seconds (0.1#10.140)