Dorong Digitalisasi Pedagang, Menteri Teten Ingin Tak Ada Lagi Pasar Becek dan Kumuh

Minggu, 09 Juli 2023 - 18:40 WIB
loading...
Dorong Digitalisasi Pedagang, Menteri Teten Ingin Tak Ada Lagi Pasar Becek dan Kumuh
Menteri Teten Masduki ingin mendorong digitalisasi pedagang pasar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung transformasi digital pedagang di pasar tradisional Surabaya, Jawa Timur, untuk berjualan secara online dalam upaya mendukung terpenuhinya target 30 juta UMKM onboarding secara digital. Sampai Maret 2023, UMKM onboarding digital baru mencapai 22 juta.



"Pemerintah ingin pasar tradisional tak hanya bertahan di era teknologi, tetapi juga melakukan transformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online," kata Teten saat berdialog dengan puluhan pedagang pasar tradisional sekaligus Kopdar Raodshow Klinik UMKM di Pasar Sememi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/7/2023).

Pemerintah, kata Teten, tak ingin pasar tradisional dan warung tradisional bertahan saja di tengah pasar ritel modern yang identik dengan pasar yang bersih dan nyaman serta terus bermunculan. Pasar tradisional juga harus mampu bersaing sekaligus bertransformasi dari stigma pasar tradisional yang kumuh dan becek menjadi lebih modern dan profesional.

"Kami harap juga pemerintah daerah berkomitmen untuk merevitalisasi pasar, karena terdapat 18.000 pasar di seluruh Indonesia yang bisa bertransformasi lebih baik lagi dan bersaing dengan pasar ritel modern. Para pedagang pasar disiapkan untuk bisa berjualan secara online," ucapnya.

Menurut Teten, pandemi membuat perilaku konsumen juga berubah. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi para pedagang pasar untuk berjualan secara online.

Selanjutnya, KemenKopUKM juga akan membantu membenahi manajemen koperasi pasar, supaya pedagang mendapat suplai yang baik dari koperasi seperti yang telah dilakukan di toko ritel modern. Melalui koperasi pasar, pedagang pasar bisa membeli stok kebutuhan dagang dengan belanja secara kolektif ke koperasi, sehingga bisa mendapat harga barang yang lebih kompetitif. Dalam hal ini koperasi pasar hadir sebagai semacam distribution center.

"Koperasi ada untuk memperbaiki supply chain kebutuhan para pedagang. Sementara promosi dan jasa kirimnya bisa dilakukan melalui aplikasi online. Sehingga tercipta satu ekosistem yang baik dalam arus ekonomi di pasar. Ini yang kami terus upayakan," ungkap Teten.

Dukungan kerja sama dan kolaborasi berbagai stakeholder juga sangat diperlukan, mulai dari instansi pemerintah baik pusat dan daerah, organisasi non pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, hingga media dalam mewujudkan percepatan pembangunan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Tak hanya aktif mendorong pedagang pasar untuk go online, Teten juga mengajak pemerintah daerah untuk mendukung revitalisasi pasar termasuk soal kemudahan pembiayaan, guna menambah permodalan dalam mengembangkan usaha pedagang pasar.



"Kami akan bahas bersama stakeholder terkait tentang dua skema pembiayaan, ada perbankan, koperasi dan pemda. Kami berharap, model seperti ini yang akan dipiloting agar kendala pembiayaan bisa teratasi," sambung Teten.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)