Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini

Selasa, 28 Juli 2020 - 09:00 WIB
loading...
Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini
Bila mengajukan pinjaman cepat digunakan dengan sasaran yang tepat, hasilnya utang yang Anda dapat berbentuk utang produktif, bukan utang konsumtif.
A A A
Semenjak fintech pinjaman cepat seperti Kredivo hadir memberikan akses kredit hanya dalam waktu 1 x 24 jam tanpa harus keluar rumah. Selain pendaftarannya yang mudah, yaitu hanya lewat smartphone saja, fintech pinjaman cepat ini banyak diminati karena membantu masyarakat yang belum memiliki pengalaman kredit sebelumnya.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang menyalahgunakan aplikasi pinjaman cepat ini. Mulai dari tujuan yang konsumtif, gali lobang gali lobang utang di perusahaan lain, meminjam ke lebih dari 1 perusahaan fintech hingga tidak mempertimbangkan kapasitas finansial pribadi sebelum meminjam.

Padahal, bila dilihat dari bunga yang diberikan, fintech memberikan bunga lebih tinggi dari pinjaman bank ataupun kartu kredit. Kredivo saja yang memiliki bunga paling rendah di kelasnya memberikan bunga 2,6% per bulan, sedangkan bunga kartu kredit berkisar 2% per bulannya. Apalagi bila Anda mengajukkan pinjaman cepat melalui fintech lain, ada yang mencapai 1% per harinya.

Maka dari itu, idealnya mengajukan pinjaman uang ke fintech perlu juga dipikirkan dengan matang. Jangan terburu-buru apalagi sampai gegabah menggunakan uangnya untuk 3 hal berisiko tinggi seperti:

1. DP membeli rumah
Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini

Tidak bisa dipungkiri kalau rumah adalah investasi masa depan. 1001 cara mungkin dilakukan orang untuk beli rumah. Namun, apakah boleh mengambil KPR dan menggunakan pinjaman uang dari fintech atau KTA untuk membayar DP-nya?

Sebenarnya, uang hasil pinjaman cepat dari fintech atau KTA bebas digunakan untuk apa pun oleh debitur. Akan tetapi, menggunakan uang tersebut untuk membayar DP KPR hanya akan membebankan debitur lebih berat lagi. Sebab, setiap bulannya, akan ada dua tanggungan cicilan yang harus dibayarkan. Belum ditambah jika suku bunga KPR-ya mengambang. Perlu diingat juga bahwa mengambil KPR berarti siap dengan komitmen belasan tahun untuk mencicil. Apakah kondisi keuanganmu siap?

Lebih baik Anda menabung untuk DP rumah, karena investasi jangka panjang dan komitmen kredit jangka panjang harus diputuskan dan dipersiapkan matang-matang.

2. Hedonisme

Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini

Tidak bisa dipungkiri, bila Anda mendapatkan pinjaman cepat, kadang terbesit untuk membelanjakan barang-barang incaran yang hanya memuaskan nafsu semata atau bahkan kalap membelanjakan banyak barang tanpa mempertimbangkan apakah produk tersebut dibutuhkan atau tidak.

Sebenarnya sah-sah saja untuk membeli apapun keinginan Anda demi bentuk menyayangi diri sendiri, tetapi pikirkan terlebih dahulu, apakah Anda memiliki kemampuan untuk membayar cicilan dan rutin membayar tepat waktu setiap bulannya? Apakah cicilan per bulannya melebihi 30% dari pendapatan?

Langkah ini akan lebih bijak jika Anda sudah menyisihkan gaji Anda setiap bulannya untuk membayar cicilan dan tunda berbelanja sebelum cicilan pertama lunas dan mencari penghasilan tambahan, agar pendapatan bulanan bisa digunakkan untuk kebutuhan yang lebih penting lagi.

3. Investasi

Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini

Pinjam uang untuk investasi, sekilas kesannya memang menggiurkan. Cicilannya bisa dibayar pakai imbal hasil yang didapatkan dari investasi yang sudah dipilih. Sayangnya, yang sangat perlu diingat, tidak ada investasi yang tanpa resiko. Investasi jangka pendek seperti trading misalnya, ada resiko capital loss yang mana harga jual saham menjadi lebih rendah dibanding harga beli.

Alih-alih bisa untung dan digunakan buat bayar cicilan,bisa jadi malah merugi. Apalagi dengan investasi saham jangka panjang yang memerlukan waktu hingga puluhan tahun. Keuntungannya tidak besar, tetapi konsisten. Ditambah lagi, cicilan pinjaman cepat di fintech tidak bisa menunggu atau memilih tenor hingga puluhan tahun dan harus dibayarkan per bulan.

Penggunaan pinjaman cepat, sasarannya harus tepat

Bila Anda mengajukkan pinjaman cepat, lebih baik gunakkan untuk kebutuhan yang urgensinya tinggi, seperti bila kendaraan rusak dan perlu dibetulkan, tiba-tiba masuk rumah sakit dan kebutuhan yang menunjang pekerjaan maupun bisnis. Bila pinjaman cepat digunakan dengan sasaran yang tepat, hasilnya utang yang Anda dapat berbentuk utang produktif, bukan utang konsumtif.
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)