Taksonomi Dinilai Jadi Kunci Sukses Pembangunan Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)--lembaga yang menaungi pelaku profesi sektor keuangan--menyadari pentingnya penerapan kebijakan taksonomi ASEAN . Kebijakan ini menunjukkan komitmen kawasan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan , pembangunan ekonomi, dan integrasi regional.
Taksonomi ASEAN adalah panduan yang dirancang untuk memungkinkan transisi yang adil menuju adopsi keuangan berkelanjutan oleh negara anggota ASEAN. Panduan ini menyediakan keselarasan prinsip-prinsip dasar dan membantu menyelaraskan klasifikasi kegiatan dan aset berkelanjutan di seluruh ASEAN.
Conny Siahaan, ICAEW Head of Indonesia, menyatakan pihaknya melihat bahwa pemerintah telah bekerja keras dalam mendorong kerja sama regional untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan berkelanjutan dan mengembangkan pemahaman bersama tentang tujuan lingkungan hidup. Dengan bekerja sama, ASEAN dapat mempercepat penerapan taksonomi ini dan memaksimalkan dampak positifnya bagi kawasan.
"Dengan semangat yang dibangun oleh pemerintah, kami di ICAEW pun mendukung langkah-langkah kebijakan dari Taksonomi ASEAN terutama dalam mendorong semua pemangku kepentingan untuk mengenal lebih lanjut tujuan dan manfaat dari kebijakan ini,” kata Conny, dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).
Conny Siahaan, ICAEW Head of Indonesia. Foto/Ist
Namun, lahirnya kebijakan Taksonomi ASEAN belum sepenuhnya dipahami oleh berbagai pihak, terutama terkait peran dan tujuan dari penerapan yang sudah digaungkan pemerintah. Lantas, seperti apa peran dan tujuan terciptanya Taksonomi ASEAN?
Pertama, meningkatkan Keuangan Berkelanjutan. ASEAN menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk bertransisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Taksonomi yang dirancang dengan baik memungkinkan identifikasi dan promosi investasi yang ramah lingkungan.
"Taksonomi ini memberikan kejelasan bagi investor, lembaga keuangan, dan bisnis dengan mendefinisikan apa saja yang memenuhi syarat sebagai kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan," jelas Conny.
Kedua, mempromosikan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Kerangka kerja taksonomi di ASEAN memainkan peran penting dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Dengan menetapkan kriteria yang jelas untuk kegiatan yang ramah lingkungan, kerangka kerja ini memungkinkan perusahaan dan pemerintah untuk menetapkan target dan mengembangkan strategi untuk mengurangi jejak ekologi yang akan terjadi.
Taksonomi ASEAN adalah panduan yang dirancang untuk memungkinkan transisi yang adil menuju adopsi keuangan berkelanjutan oleh negara anggota ASEAN. Panduan ini menyediakan keselarasan prinsip-prinsip dasar dan membantu menyelaraskan klasifikasi kegiatan dan aset berkelanjutan di seluruh ASEAN.
Conny Siahaan, ICAEW Head of Indonesia, menyatakan pihaknya melihat bahwa pemerintah telah bekerja keras dalam mendorong kerja sama regional untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan berkelanjutan dan mengembangkan pemahaman bersama tentang tujuan lingkungan hidup. Dengan bekerja sama, ASEAN dapat mempercepat penerapan taksonomi ini dan memaksimalkan dampak positifnya bagi kawasan.
"Dengan semangat yang dibangun oleh pemerintah, kami di ICAEW pun mendukung langkah-langkah kebijakan dari Taksonomi ASEAN terutama dalam mendorong semua pemangku kepentingan untuk mengenal lebih lanjut tujuan dan manfaat dari kebijakan ini,” kata Conny, dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).
Conny Siahaan, ICAEW Head of Indonesia. Foto/Ist
Namun, lahirnya kebijakan Taksonomi ASEAN belum sepenuhnya dipahami oleh berbagai pihak, terutama terkait peran dan tujuan dari penerapan yang sudah digaungkan pemerintah. Lantas, seperti apa peran dan tujuan terciptanya Taksonomi ASEAN?
Pertama, meningkatkan Keuangan Berkelanjutan. ASEAN menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk bertransisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Taksonomi yang dirancang dengan baik memungkinkan identifikasi dan promosi investasi yang ramah lingkungan.
"Taksonomi ini memberikan kejelasan bagi investor, lembaga keuangan, dan bisnis dengan mendefinisikan apa saja yang memenuhi syarat sebagai kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan," jelas Conny.
Kedua, mempromosikan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Kerangka kerja taksonomi di ASEAN memainkan peran penting dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Dengan menetapkan kriteria yang jelas untuk kegiatan yang ramah lingkungan, kerangka kerja ini memungkinkan perusahaan dan pemerintah untuk menetapkan target dan mengembangkan strategi untuk mengurangi jejak ekologi yang akan terjadi.