115 Tahun Lelang Indonesia, Jumlah Pokok Lelang Naik hingga Rp35 Triliun di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hadir selama 115 tahun di Indonesia, dasar pelaksanaan lelang ditandai dengan ditetapkannya Vendu Reglement sejak 28 Februari 1908 dan mulai berlaku 1 April 1908. Dalam perjalanan panjangnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) , Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berusaha mengoptimalkan fungsi pelaksanaan lelang.
Kegiatan lelang sudah beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan waktu dan teknologi. "Salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi lelang adalah melaksanakan lelang secara digital ," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN), Rionald Silaban dalam acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia dengan tema 'Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia' di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Transformasi digitalisasi lelang, lanjut Rionald, merupakan upaya untuk mewujudkan lelang yang mudah, objektif, dan aman digunakan oleh semua kalangan masyarakat. DJKN terus melakukan transformasi dalam digitalisasi lelang. Sejak dibangunnya Aplikasi Lelang pada tahun 2013, DJKN secara berkesinambungan terus melakukan penyempurnaan.
"Pada tahun 2018, Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia. Fleksibilitas tempat pelaksanaan lelang yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas sehingga keikutsertaan peserta lelang juga semakin meningkat, merupakan salah satu dampak positif dari digitalisasi lelang," ucap Rionald.
Hal itu dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, di mana dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400%. Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara.
Tercatat dari tahun 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun. Sedangkan jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar.
"Peningkatan kinerja lelang ini terus diimbangi dengan upaya DJKN untuk memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya melalui re-engineering lelang yang tahun ini sedang berproses. Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia," ungkap Rionald.
Perbaikan dan perkembangan yang positif dalam hal pelayanan lelang ini, menurut Rionald, merupakan kerja keras dan kolaborasi yang kuat dengan semua pihak, baik pihak stakeholder, Balai Lelang, maupun Pejabat Lelang Kelas II. Semangat kolaborasi ini, harapnya, dapat terus berlanjut guna mewujudkan pengembangan lelang Indonesia yang sekelas dengan pasar lelang dunia.
Rionald juga berharap, acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia ini dapat menjadi sarana edukasi, komunikasi, dan sosialisasi lelang kepada masyarakat. Selain itu, juga dapat menjadi sarana tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan sarana pertemuan berbagai komunitas sehingga dapat lebih memasyarakatkan dan memperluas pasar lelang.
Dalam kesempatan tersebut juga, DJKN menganugerahkan penghargaan kepada pemenang lomba ajang kreativitas insan lelang Indonesia 2023 dan penghargaan kepada Pencipta Lagu Kampanye Anti Penipuan Lelang "Kapusan Kelangan".
Kegiatan lelang sudah beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan waktu dan teknologi. "Salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi lelang adalah melaksanakan lelang secara digital ," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN), Rionald Silaban dalam acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia dengan tema 'Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia' di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Transformasi digitalisasi lelang, lanjut Rionald, merupakan upaya untuk mewujudkan lelang yang mudah, objektif, dan aman digunakan oleh semua kalangan masyarakat. DJKN terus melakukan transformasi dalam digitalisasi lelang. Sejak dibangunnya Aplikasi Lelang pada tahun 2013, DJKN secara berkesinambungan terus melakukan penyempurnaan.
"Pada tahun 2018, Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia. Fleksibilitas tempat pelaksanaan lelang yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas sehingga keikutsertaan peserta lelang juga semakin meningkat, merupakan salah satu dampak positif dari digitalisasi lelang," ucap Rionald.
Hal itu dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, di mana dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400%. Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara.
Tercatat dari tahun 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun. Sedangkan jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar.
"Peningkatan kinerja lelang ini terus diimbangi dengan upaya DJKN untuk memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya melalui re-engineering lelang yang tahun ini sedang berproses. Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia," ungkap Rionald.
Perbaikan dan perkembangan yang positif dalam hal pelayanan lelang ini, menurut Rionald, merupakan kerja keras dan kolaborasi yang kuat dengan semua pihak, baik pihak stakeholder, Balai Lelang, maupun Pejabat Lelang Kelas II. Semangat kolaborasi ini, harapnya, dapat terus berlanjut guna mewujudkan pengembangan lelang Indonesia yang sekelas dengan pasar lelang dunia.
Rionald juga berharap, acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia ini dapat menjadi sarana edukasi, komunikasi, dan sosialisasi lelang kepada masyarakat. Selain itu, juga dapat menjadi sarana tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan sarana pertemuan berbagai komunitas sehingga dapat lebih memasyarakatkan dan memperluas pasar lelang.
Dalam kesempatan tersebut juga, DJKN menganugerahkan penghargaan kepada pemenang lomba ajang kreativitas insan lelang Indonesia 2023 dan penghargaan kepada Pencipta Lagu Kampanye Anti Penipuan Lelang "Kapusan Kelangan".
(akr)