Mentan Sebut Pengalaman Penanganan Pandemi Jadi Modal Hadapi El-Nino
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) mengatakan fenomena El-Nino menjadi ancaman utama sektor pertanian. Kemarau panjang bisa membuat produktivitas pertanian bakal menurun ditengah kebutuhan pangan yang terus meningkat.
"Selama 3 tahun pandemi covid, Banten menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Produksi padi juga terus meningkat. Bersama Sumsel, Kalsel dan propinsi lainnya," kata Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya pengalaman menghadapi covid bisa dijadikan bekal mengatasi kemarau panjang yang sedang dihadapi. Sejumlah langkah sudah disiapkan pihaknya untuk mengamankan kebutuhan pangan nasional.
"Sektor pertanian tumbuh 16,2 persen Bapak. Bahkan nilai ekspor kita tahun 2022 mencapai meningkat jadi 658 tiliun, naik 6,79% dibandingkan tahun 2021 Bapak. Oleh karena itu, capaian tersebut harus kita pertahankan dan kita tingkatkan," sambungnya.
Sebagai informasi, ada 9 strategi Kementan dalam rangka menghadapi Elnino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, hingga melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.
Selain itu juga dilakukan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.
Selanjutnya, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukam Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkann pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengungkapkan bahwa Provinsi Banten berkomitmen mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan terlebih inrsatruktur berupa jalan tol baru Serang-Panimbang sudah difungsikan.
"Sektor agro di Banten ke depan akan terus dikembangkan apalagi sekarang akses jalur selatan Banten semakin mudah dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol, Serang-Panimbang," pungkas Al Muktabar.
"Selama 3 tahun pandemi covid, Banten menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Produksi padi juga terus meningkat. Bersama Sumsel, Kalsel dan propinsi lainnya," kata Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya pengalaman menghadapi covid bisa dijadikan bekal mengatasi kemarau panjang yang sedang dihadapi. Sejumlah langkah sudah disiapkan pihaknya untuk mengamankan kebutuhan pangan nasional.
"Sektor pertanian tumbuh 16,2 persen Bapak. Bahkan nilai ekspor kita tahun 2022 mencapai meningkat jadi 658 tiliun, naik 6,79% dibandingkan tahun 2021 Bapak. Oleh karena itu, capaian tersebut harus kita pertahankan dan kita tingkatkan," sambungnya.
Sebagai informasi, ada 9 strategi Kementan dalam rangka menghadapi Elnino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, hingga melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.
Selain itu juga dilakukan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.
Selanjutnya, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukam Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkann pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengungkapkan bahwa Provinsi Banten berkomitmen mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan terlebih inrsatruktur berupa jalan tol baru Serang-Panimbang sudah difungsikan.
"Sektor agro di Banten ke depan akan terus dikembangkan apalagi sekarang akses jalur selatan Banten semakin mudah dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol, Serang-Panimbang," pungkas Al Muktabar.
(nng)