Upaya Pemerataan Ekonomi dan Lingkungan lewat Penanaman Bibit Mangrove
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tingkatkan komitmen dalam mendorong dekarbonisasi melalui perluasan program Community Forest, PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) berkolaborasi dengan Taman Nasional Kutai (TNK) dan Yayasan Benih Baik Indonesia (benihbaik.com), melakukan penanaman 500 ribu bibit mangrove yang berfokus di kawasan Timur Indonesia. Kegiatan ini ditandai penanaman serentak di area konservasi Pupuk Kaltim di Telok Bangko, Kelurahan Loktuan Kota Bontang, Minggu lalu (23/7/2023).
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, menyampaikan community forest merupakan bagian dari komitmen Pupuk Kaltim dalam mengimplementasikan prinsip environment, social dan governance (ESG), dengan mengedepankan aspek perbaikan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat, guna mencapai target dekarbonisasi dan net zero emission melalui inisiasi program secara berkesinambungan.
Community Forest juga langkah aktif Pupuk Kaltim meningkatkan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, dengan target 10 juta pohon di tahun 2030. Inisiasi ini telah berjalan satu tahun terakhir, menggandeng sejumlah pihak.
“Dari target 10 juta pohon yang akan ditanam hingga 2030, sebanyak 6 juta di antaranya merupakan bibit mangrove dengan persebaran di berbagai wilayah bagian timur Indonesia,” ujar Rahmad Pribadi, dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Dijelaskan Rahmad, perluasan mangrove Community Forest ditarget mencapai 1 juta pohon dalam satu tahun, sehingga realisasi 6 juta bibit mampu tercapai dengan kesinambungan penanaman hingga 2030. Dan dari penanaman kali ini, Pupuk Kaltim pun menargetkan carbon offset antara 50 - 200 ribu ton CO2 per tahun, sesuai dengan roadmap dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan.
Community Forest menjadi salah satu program tahap pertama dekarbonisasi yang difokuskan Pupuk Kaltim pada carbon offset, dengan target sebesar 600.000 ton CO2 per tahun pada 2030. Sementara di tahap kedua Pupuk Kaltim akan memfokuskan realisasi pada low carbon sourcing dan carbon capture storage.
"Upaya itu sebagai kesinambungan langkah korporasi dalam menciptakan iklim usaha yang lebih hijau dan bebas emisi karbon," jelas Rahmad.
Founder Benih Baik Indonesia Andy F Noya, mengatakan community forest menjadi momentum bersama dalam mendorong perbaikan lingkungan dan menekan emisi karbon, di samping upaya meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan yang dilakukan.
"Hal ini penting untuk dijalankan secara kontinyu, mengingat manfaat yang dihasilkan tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat dari sisi ekonomi dan pemberdayaan," ucap Andy.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, menyampaikan community forest merupakan bagian dari komitmen Pupuk Kaltim dalam mengimplementasikan prinsip environment, social dan governance (ESG), dengan mengedepankan aspek perbaikan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat, guna mencapai target dekarbonisasi dan net zero emission melalui inisiasi program secara berkesinambungan.
Community Forest juga langkah aktif Pupuk Kaltim meningkatkan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, dengan target 10 juta pohon di tahun 2030. Inisiasi ini telah berjalan satu tahun terakhir, menggandeng sejumlah pihak.
“Dari target 10 juta pohon yang akan ditanam hingga 2030, sebanyak 6 juta di antaranya merupakan bibit mangrove dengan persebaran di berbagai wilayah bagian timur Indonesia,” ujar Rahmad Pribadi, dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Dijelaskan Rahmad, perluasan mangrove Community Forest ditarget mencapai 1 juta pohon dalam satu tahun, sehingga realisasi 6 juta bibit mampu tercapai dengan kesinambungan penanaman hingga 2030. Dan dari penanaman kali ini, Pupuk Kaltim pun menargetkan carbon offset antara 50 - 200 ribu ton CO2 per tahun, sesuai dengan roadmap dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan.
Community Forest menjadi salah satu program tahap pertama dekarbonisasi yang difokuskan Pupuk Kaltim pada carbon offset, dengan target sebesar 600.000 ton CO2 per tahun pada 2030. Sementara di tahap kedua Pupuk Kaltim akan memfokuskan realisasi pada low carbon sourcing dan carbon capture storage.
"Upaya itu sebagai kesinambungan langkah korporasi dalam menciptakan iklim usaha yang lebih hijau dan bebas emisi karbon," jelas Rahmad.
Founder Benih Baik Indonesia Andy F Noya, mengatakan community forest menjadi momentum bersama dalam mendorong perbaikan lingkungan dan menekan emisi karbon, di samping upaya meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan yang dilakukan.
"Hal ini penting untuk dijalankan secara kontinyu, mengingat manfaat yang dihasilkan tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat dari sisi ekonomi dan pemberdayaan," ucap Andy.