Menparekraf Targetkan ITIF Beri Kontribusi Signifikan bagi Investasi Sektor Pariwisata Indonesia
loading...
A
A
A
NUSADUA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan penyelenggaraan forum investasi pariwisata International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023 dapat berkontribusi setidaknya 20 persen dari target investasi sektor pariwisata Indonesia sebesar 6-8 miliar dolar AS hingga 2025. ITIF 2023 berlangsung di Bali pada 26-27 Juli 2023.
"Dari acara ini kita harapkan akan terbuka peluang (investasi) hingga 20 persen lead kepada target 6 miliar sampai 8 miliar dolar AS bisa tercapai," kata Menparekraf Sandiaga di acara ITIF 2023, Rabu (26/7/2023) di Merusaka, Nusadua, Bali.
ITIF 2023 mengusung tema 'Embracing Tourism Investment Opportunity: Green and Sustainable Investment' bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama tentang investasi hijau. Dengan menghadirkan para pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, investor, serta pemilik proyek diharapkan forum ini menjadi sebuah wadah diskusi sekaligus menjadi platform yang menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan secara global terutama di Indonesia, serta memperkenalkan peluang investasi yang ada pada kawasan/proyek pariwisata. Dengan demikian dapat mempercepat investasi dan dukungan pembiayaan dalam pembangunan kawasan. Event ini dihadiri oleh kurang lebih 500 peserta, diantaranya adalah investor dari Singapura, Malaysia, India, Australia, Italia, dan Rusia.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, dalam ITIF 2023 pihaknya bersama dengan industri menghadirkan lebih dari 12 sustainable tourism project (proyek pariwisata berkelanjutan) yang diharapkan dapat menarik minat para investor baik investor dalam negeri maupun luar negeri.
"Kita mengharapkan bahwa pariwisata era baru ini (pariwisata hijau) selain lebih berkualitas dan berkelanjutan, juga bisa membuka lapangan kerja yang luas dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," katanya.
Sandiaga optimistis dengan keunggulan sumber daya alam dan ditopang dengan kekuatan sumber daya manusia akan menjadikan investasi pariwisata tanah air sangat diminati para calon investor. Tidak hanya di Bali, tapi juga daerah lainnya termasuk 5 DPSP dan 10 kawasan ekonomi khusus yang tersebar di berbagai daerah.
"Kita melihat sampai dengan pertengahan tahun realisasinya (investasi pariwisata di Bali) sudah on track. Tapi kita harus bekerja lebih keras lagi karena tipe-tipe investasi yang diinginkan ini adalah tipe investasi baru yang masa balik modalnya itu lebih cepat dengan pendekatan inklusif dan lebih hijau. Itu yang menjadi target kita untuk membangun investasi di sektor pariwisata," tutur Sandiaga.
Berdasarkan data, realisasi investasi di sektor pariwisata pada 2022 sebesar 2.335,39 juta dolar AS. Sementara pada 2023, dari target investasi sektor parekraf sebesar 2,68 miliar dolar AS, selama kuartal I 2023 realisasi investasi sebesar 225,28 juta dolar AS untuk investasi dari luar (FDI) dan 577,87 juta dolar AS untuk investasi dalam negeri (DDI).
"Saya ucapkan terima kasih atas kolaborasi dari seluruh pihak yang menampilkan destinasi-destinasi baru selain tentunya Bali sebagai tawaran investasi dengan target (investasi) 6-8 miliar dolar AS sampai (tahun) 2025," kata Menparekraf Sandiaga.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ITIF 2023 di Bali yang diharapkan semakin memperkuat pengembangan pariwisata Bali. Fokus atau tema ITIF 2023 yang mengusung investasi hijau selaras dengan arah pengembangan pariwisata Bali yang mengedepankan pengembangan pariwisata berbasis tradisi dan budaya berkualitas dan bermartabat.
"Bagaimana kita bisa bekerja sama lebih baik lagi untuk membangun pariwisata berkelanjutan," ujar Cok Ace, sapaan akrab Tjokorda Oka.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani serta Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham.
"Dari acara ini kita harapkan akan terbuka peluang (investasi) hingga 20 persen lead kepada target 6 miliar sampai 8 miliar dolar AS bisa tercapai," kata Menparekraf Sandiaga di acara ITIF 2023, Rabu (26/7/2023) di Merusaka, Nusadua, Bali.
ITIF 2023 mengusung tema 'Embracing Tourism Investment Opportunity: Green and Sustainable Investment' bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama tentang investasi hijau. Dengan menghadirkan para pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, investor, serta pemilik proyek diharapkan forum ini menjadi sebuah wadah diskusi sekaligus menjadi platform yang menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan secara global terutama di Indonesia, serta memperkenalkan peluang investasi yang ada pada kawasan/proyek pariwisata. Dengan demikian dapat mempercepat investasi dan dukungan pembiayaan dalam pembangunan kawasan. Event ini dihadiri oleh kurang lebih 500 peserta, diantaranya adalah investor dari Singapura, Malaysia, India, Australia, Italia, dan Rusia.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, dalam ITIF 2023 pihaknya bersama dengan industri menghadirkan lebih dari 12 sustainable tourism project (proyek pariwisata berkelanjutan) yang diharapkan dapat menarik minat para investor baik investor dalam negeri maupun luar negeri.
"Kita mengharapkan bahwa pariwisata era baru ini (pariwisata hijau) selain lebih berkualitas dan berkelanjutan, juga bisa membuka lapangan kerja yang luas dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," katanya.
Sandiaga optimistis dengan keunggulan sumber daya alam dan ditopang dengan kekuatan sumber daya manusia akan menjadikan investasi pariwisata tanah air sangat diminati para calon investor. Tidak hanya di Bali, tapi juga daerah lainnya termasuk 5 DPSP dan 10 kawasan ekonomi khusus yang tersebar di berbagai daerah.
"Kita melihat sampai dengan pertengahan tahun realisasinya (investasi pariwisata di Bali) sudah on track. Tapi kita harus bekerja lebih keras lagi karena tipe-tipe investasi yang diinginkan ini adalah tipe investasi baru yang masa balik modalnya itu lebih cepat dengan pendekatan inklusif dan lebih hijau. Itu yang menjadi target kita untuk membangun investasi di sektor pariwisata," tutur Sandiaga.
Berdasarkan data, realisasi investasi di sektor pariwisata pada 2022 sebesar 2.335,39 juta dolar AS. Sementara pada 2023, dari target investasi sektor parekraf sebesar 2,68 miliar dolar AS, selama kuartal I 2023 realisasi investasi sebesar 225,28 juta dolar AS untuk investasi dari luar (FDI) dan 577,87 juta dolar AS untuk investasi dalam negeri (DDI).
"Saya ucapkan terima kasih atas kolaborasi dari seluruh pihak yang menampilkan destinasi-destinasi baru selain tentunya Bali sebagai tawaran investasi dengan target (investasi) 6-8 miliar dolar AS sampai (tahun) 2025," kata Menparekraf Sandiaga.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ITIF 2023 di Bali yang diharapkan semakin memperkuat pengembangan pariwisata Bali. Fokus atau tema ITIF 2023 yang mengusung investasi hijau selaras dengan arah pengembangan pariwisata Bali yang mengedepankan pengembangan pariwisata berbasis tradisi dan budaya berkualitas dan bermartabat.
"Bagaimana kita bisa bekerja sama lebih baik lagi untuk membangun pariwisata berkelanjutan," ujar Cok Ace, sapaan akrab Tjokorda Oka.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani serta Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham.
(ars)