Kantongi Laba Rp657,5 Miliar, EXCL Masih Ditopang Segmen GSM Mobile dan Jaringan Telekomunikasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten telekomunikasi , PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih sebesar Rp657,5 miliar di Semester I-2023. Realisasi itu naik 6,56% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp617,01 miliar.
Dengan mengacu kenaikan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar, maka laba bersih per saham dasar EXCL menjadi Rp50 per saham, dari semula Rp58 per saham.
Peningkatan laba terjadi seiring kinerja topline yang moncer. Pendapatan usaha EXCL naik 12,00% yoy di angka Rp15,76 triliun, demikian menurut laporan keuangan Jumat (28/7/2023).
Segmen GSM mobile dan jaringan telekomunikasi berkontribusi sebesar Rp15,53 triliun, yang utamanya berasal dari peningkatan nilai bisnis data dan layanan digital sebanyak Rp14,41 triliun. Adapun segmen layanan manajemen dan teknologi informasi juga tumbuh sebanyak Rp236,87 miliar.
Dari sisi beban, EXCL terbebani beban penyusutan sebesar Rp5,51 triliun yang terdongkrak 8,3 persen yoy. Selanjutnya terdapat beban infrastruktur yang tumbuh mencapai Rp4,47 triliun, dikontribusikan oleh ongkos lisensi hingga perbaikan dan pemeliharaan.
Namun, perseroan terlihat mengurangi biaya penjualan dan pemasaran. Komisi penjualan menurun menjadi Rp887,40 miliar dari semula Rp1 triliun, demikian juga iklan dan promosi di angka Rp249,22 miliar.
Balance sheet EXCL di akhir Juni 2023 menunjukkan penurunan aset sebesar 4,10 persen mencapai Rp83,69 triliun, dibandingkan akhir 2022 yang mencapai Rp87,27 triliun. Jumlah utang (liabilitas) di kisaran Rp57,8 triliun, sedangkan modal (ekuitas) mencapai Rp25,87 triliun.
Hingga akhir Juni perseroan menggenggam kas dan setara kas senilai Rp1,54 triliun, merosot sekitar Rp3,64 triliun dari awal tahun sebesar Rp5,18 triliun akibat sejumlah keperluan termasuk pembelian aset tetap, hingga pembayaran utang.
Dengan mengacu kenaikan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar, maka laba bersih per saham dasar EXCL menjadi Rp50 per saham, dari semula Rp58 per saham.
Peningkatan laba terjadi seiring kinerja topline yang moncer. Pendapatan usaha EXCL naik 12,00% yoy di angka Rp15,76 triliun, demikian menurut laporan keuangan Jumat (28/7/2023).
Segmen GSM mobile dan jaringan telekomunikasi berkontribusi sebesar Rp15,53 triliun, yang utamanya berasal dari peningkatan nilai bisnis data dan layanan digital sebanyak Rp14,41 triliun. Adapun segmen layanan manajemen dan teknologi informasi juga tumbuh sebanyak Rp236,87 miliar.
Dari sisi beban, EXCL terbebani beban penyusutan sebesar Rp5,51 triliun yang terdongkrak 8,3 persen yoy. Selanjutnya terdapat beban infrastruktur yang tumbuh mencapai Rp4,47 triliun, dikontribusikan oleh ongkos lisensi hingga perbaikan dan pemeliharaan.
Namun, perseroan terlihat mengurangi biaya penjualan dan pemasaran. Komisi penjualan menurun menjadi Rp887,40 miliar dari semula Rp1 triliun, demikian juga iklan dan promosi di angka Rp249,22 miliar.
Balance sheet EXCL di akhir Juni 2023 menunjukkan penurunan aset sebesar 4,10 persen mencapai Rp83,69 triliun, dibandingkan akhir 2022 yang mencapai Rp87,27 triliun. Jumlah utang (liabilitas) di kisaran Rp57,8 triliun, sedangkan modal (ekuitas) mencapai Rp25,87 triliun.
Hingga akhir Juni perseroan menggenggam kas dan setara kas senilai Rp1,54 triliun, merosot sekitar Rp3,64 triliun dari awal tahun sebesar Rp5,18 triliun akibat sejumlah keperluan termasuk pembelian aset tetap, hingga pembayaran utang.
(akr)