Covid-19 Varian Baru Eris Menyebar di Inggris, Bikin Kasus Melonjak

Senin, 07 Agustus 2023 - 10:46 WIB
loading...
Covid-19 Varian Baru Eris Menyebar di Inggris, Bikin Kasus Melonjak
Varian baru Covid-19 Eris dilaporkan menyebar di Inggris. Kemunculan virus EG.5.1 membuat kasus Covid-19 di negara tersebut melonjak dibandingkan sebelumnya. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Varian baru Covid-19 Eris dilaporkan menyebar di Inggris . Kemunculan virus EG.5.1 ini membuat kasus Covid-19 di negara tersebut melonjak dibandingkan sebelumnya.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKSHA) melaporkan kasus Covid-19 terus meningkat pada minggu ini. Di mana ditemukan 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan diidentifikasi sebagai Covid-19.

"Tingkat kasus Covid-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem DataMart Pernafasan diidentifikasi sebagai Covid-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya," kata UKSHA.

Dilansir dari Times of India, Senin (7/8/2023), sesuai dengan data yang tersedia di situs UKSHA, pada minggu kedua bulan Juli urutan Inggris telah diklasifikasikan sebagai EG.5.1 sebanyak 11,8 persen.



“EG.5.1 pertama kali dinaikkan sebagai sinyal dalam pemantauan pada 3 Juli 2023 sebagai bagian dari pemindaian cakrawala karena peningkatan laporan internasional, khususnya di Asia," jelasnya.

"Itu kemudian dinaikkan dari sinyal dalam pemantauan ke varian V-23JUL-01 pada 31 Juli 2023 karena meningkatnya jumlah genom dalam data Inggris dan pertumbuhan yang berkelanjutan secara internasional,” sambungnya.

Terkait temuan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memantau dua varian yang menarik yakni XBB.1.5 dan XBB.1.16 serta mengawasi tujuh varian lainnya yaitu BA.2.75, CH.1.1, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2, XBB.2.3 dan EG.5.

Berdasarkan laporan WHO, varian Eris telah ditemukan di 45 negara dan total 4.722 urutan ditemukan. Para ahli mengatakan perilisan film Barbie dan Oppenheimer menjadi salah satu kemungkinan yang menyebabkan peningkatan kasus ini terjadi.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3273 seconds (0.1#10.140)