BI Target Inflasi Tembus 3% di 2021
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah menetapkan target jangka panjang untuk inflasi nasional hingga 2021. Ditargetkan, inflasi nasional pada 2021 bisa menyentuh level 3%±1%.
(Baca Juga: Enam Langkah Strategis Pemerintah dan BI Jaga Inflasi 2017)
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tahun ini inflasi nasional ditargetkan bisa mencapai level 4±1%. Sementara untuk 2018 dan 2019, inflasi diharapkan bisa turun ke level 3,5±1%.
"Pada 2020 dan 2021 diharapkan inflasi 3±1%. Sasaran inflasi yang lebih rendah tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan prospek dan daya saing perekonomian," katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurutnya, penetapan sasaran inflasi tersebut juga bertujuan untuk terus mengarahkan ekspektasi inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil. Ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi.
"Hal ini terutama dalam hal penentuan besaran dan timing kebijakan energi, pengendalian dampak lanjutan (second round effect), dan penguatan kebijakan pangan untuk menekan inflasi volatile food menjadi di kisaran 4-5%," paparnya.
(Baca Juga: Enam Langkah Strategis Pemerintah dan BI Jaga Inflasi 2017)
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tahun ini inflasi nasional ditargetkan bisa mencapai level 4±1%. Sementara untuk 2018 dan 2019, inflasi diharapkan bisa turun ke level 3,5±1%.
"Pada 2020 dan 2021 diharapkan inflasi 3±1%. Sasaran inflasi yang lebih rendah tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan prospek dan daya saing perekonomian," katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurutnya, penetapan sasaran inflasi tersebut juga bertujuan untuk terus mengarahkan ekspektasi inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil. Ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi.
"Hal ini terutama dalam hal penentuan besaran dan timing kebijakan energi, pengendalian dampak lanjutan (second round effect), dan penguatan kebijakan pangan untuk menekan inflasi volatile food menjadi di kisaran 4-5%," paparnya.
(akr)