BNI Syariah Bukukan Laba Bersih Rp277,38 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank BNI Syariah sepanjang tahun lalu mencatat laba bersih sebesar Rp277,38 miliar atau tumbuh 21,38% dari Desember 2015 sebesar Rp228,53 miliar.
Direktur Utama Bank BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, meningkatnya laba bersih tersebut ditopang oleh berbagai upaya pengembangan bisnis termasuk produk jasa dan layanan, baik pembiayaan produktif maupun konsumtif serta peningkatan dana murah (CASA).
"Laba positif juga didukung oleh kualitas pembiayaan (NPF) yang terjada di bawah 3% dan operasional perusahaan yang semakin efisien dengan penurunan rasio BOPO menjadi 87,67% pada akhir 2016," kata Imam dalam paparan publik perseroan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Di sisi lain, aset Bank BNI Syariah terus tumbuh dengan posisi per Desember 2016 mencapai Rp28,3 triliun atau naik 23,01% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,02 triliun.
"Pertumbuhan aset ini juga disokong adanya peningkatan dana pihak ketiga khususnya giro dan tabungan sebesar 25,41% dengan pencapaian DPK sebesar Rp24,23 triliun," ujarnya.
Sepanjang tahun lalu, perseroan juga mencatat total pembiayaan sebesar Rp20,49 triliun atau meningkat 15,35%, komposisi pembiayaan terbesar BNI Syariah masih terdapat di pembiayaan konsumtif sebesar Rp10,92 triliun (53,26%).
Setelah itu, diikuti ritel produktif Rp4,61 triliun (22,48%), komersial Rp3,4 triliun (16,59%), mikro sebesar Rp1,2 triliun (5,88%), serta hasanah card sebesar Rp367,6 miliar (1,79%).
Direktur Utama Bank BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, meningkatnya laba bersih tersebut ditopang oleh berbagai upaya pengembangan bisnis termasuk produk jasa dan layanan, baik pembiayaan produktif maupun konsumtif serta peningkatan dana murah (CASA).
"Laba positif juga didukung oleh kualitas pembiayaan (NPF) yang terjada di bawah 3% dan operasional perusahaan yang semakin efisien dengan penurunan rasio BOPO menjadi 87,67% pada akhir 2016," kata Imam dalam paparan publik perseroan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Di sisi lain, aset Bank BNI Syariah terus tumbuh dengan posisi per Desember 2016 mencapai Rp28,3 triliun atau naik 23,01% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,02 triliun.
"Pertumbuhan aset ini juga disokong adanya peningkatan dana pihak ketiga khususnya giro dan tabungan sebesar 25,41% dengan pencapaian DPK sebesar Rp24,23 triliun," ujarnya.
Sepanjang tahun lalu, perseroan juga mencatat total pembiayaan sebesar Rp20,49 triliun atau meningkat 15,35%, komposisi pembiayaan terbesar BNI Syariah masih terdapat di pembiayaan konsumtif sebesar Rp10,92 triliun (53,26%).
Setelah itu, diikuti ritel produktif Rp4,61 triliun (22,48%), komersial Rp3,4 triliun (16,59%), mikro sebesar Rp1,2 triliun (5,88%), serta hasanah card sebesar Rp367,6 miliar (1,79%).
(izz)