Distribusi BBM dan LPG ke Lutra Kembali Normal Pascabanjir Bandang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Banjir bandang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel pada Senin (13/07) lalu membuat lebih dari 15.000 warga harus mengungsi karena rumah terendam air. Akses jalan dari dan menuju Kabupaten Lutra pun sempat terputus akibat genangan air. Terputusnya akses jalan ini sempat membuat distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG untuk wilayah ini sempat terkendala.
Relawan membawa tabung Bright Gas 12 kilogram diantara tenda pengungsianpascabanjir bandang di Masamba. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
Namun setelah dua pekan pasca-banjir bandang tersebut, distribusi BBM dan LPG untuk wilayah Kabupaten Lutra telah kembali normal seiring dengan akses jalan yang mulai terbuka. "Jalur poros yang biasa dilalui Mobil Tangki (MT) atau Skidtank (ST) kini telah bisa dilalui," kata Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali, Kamis (19/7/2020).
Penyintas banjir bandang membawa tabung Bright Gas ke kamp pengungsian di Luwu Utara. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
Rata-rata penyaluran harian BBM produk Gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax) untuk wilayah Luwu Utara mencapai 90 kilo liter (KL)/hari, sedangkan untuk produk Gasoil (Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex) mencapai 42 KL/hari. Untuk LPG, rata-rata penyaluran harian mencapai 25,3 metric ton (MT)/hari.
Penyintas banjir bandang membawa tabung Bright Gas ke kamp pengungsian di Luwu Utara. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide.
Laode juga menjelaskan bahwa Pertamina terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan BBM dan LPG untuk Kabupaten Luwu meskipun harus menempuh jalur alternatif yang memakan lebih banyak waktu. "Supply BBM untuk Kabupaten Luwu diambil dari Fuel Terminal (FT) Palopo, sedang LPG diambil dari dua Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kota Palopo," ungkapnya.
Pertamina juga memastikan bahwa pasokan untuk Kabupaten Luwu aman dan akan terus meningkatkan kehandalan distribusi. Pertamina juga membuka ruang bagi masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan dalam penggunaan BBM dan LPG. "Jika terjadi penyalahgunaan penggunaan BBM dan LPG, masyarakat bisa melaporkannya ke Pertamina Call Center 135," pungkas Laode.
Suasana relawan memasak makanan dengan Bright Gas di dapur Umum pada pengungsian di Masamba. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
Relawan membawa tabung Bright Gas 12 kilogram diantara tenda pengungsianpascabanjir bandang di Masamba. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
Namun setelah dua pekan pasca-banjir bandang tersebut, distribusi BBM dan LPG untuk wilayah Kabupaten Lutra telah kembali normal seiring dengan akses jalan yang mulai terbuka. "Jalur poros yang biasa dilalui Mobil Tangki (MT) atau Skidtank (ST) kini telah bisa dilalui," kata Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali, Kamis (19/7/2020).
Penyintas banjir bandang membawa tabung Bright Gas ke kamp pengungsian di Luwu Utara. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
Rata-rata penyaluran harian BBM produk Gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax) untuk wilayah Luwu Utara mencapai 90 kilo liter (KL)/hari, sedangkan untuk produk Gasoil (Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex) mencapai 42 KL/hari. Untuk LPG, rata-rata penyaluran harian mencapai 25,3 metric ton (MT)/hari.
Penyintas banjir bandang membawa tabung Bright Gas ke kamp pengungsian di Luwu Utara. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide.
Laode juga menjelaskan bahwa Pertamina terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan BBM dan LPG untuk Kabupaten Luwu meskipun harus menempuh jalur alternatif yang memakan lebih banyak waktu. "Supply BBM untuk Kabupaten Luwu diambil dari Fuel Terminal (FT) Palopo, sedang LPG diambil dari dua Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kota Palopo," ungkapnya.
Pertamina juga memastikan bahwa pasokan untuk Kabupaten Luwu aman dan akan terus meningkatkan kehandalan distribusi. Pertamina juga membuka ruang bagi masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan dalam penggunaan BBM dan LPG. "Jika terjadi penyalahgunaan penggunaan BBM dan LPG, masyarakat bisa melaporkannya ke Pertamina Call Center 135," pungkas Laode.
Suasana relawan memasak makanan dengan Bright Gas di dapur Umum pada pengungsian di Masamba. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
(tri)