Harga Minyak Dunia Lebih Tinggi dalam Dua Hari Beruntun

Selasa, 28 Februari 2017 - 09:24 WIB
Harga Minyak Dunia Lebih Tinggi dalam Dua Hari Beruntun
Harga Minyak Dunia Lebih Tinggi dalam Dua Hari Beruntun
A A A
DAKOTA - Harga minyak mentah dunia kembali lebih tinggi pada perdagangan akhir bulan Februari untuk menjaga tren penguatan selama dua hari beruntun. Peningkatan minyak mentah dunia didukung oleh semakin gencarnya upaya penghematan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC), bahkan ketika produksi Amerika Serikat (AS) makin meningkat.

Dilansir Reuters, Selasa (28/2/2017) OPEC sejauh ini telah mengejutkan pasar seiring catatan pembatasan produksi minyak terus menunjukkan hasil positif dan sepertinya menjadi sinyal untuk terus berlanjut. Kabarnya Uni Eropa (UE) dan Iran berjanji untuk mengejar ketertinggalan mereka. Tercatat harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertambah 0,1% ke level USD54,10 per barel saat minyak Brent baru akan memulai perdagangan.

Di bawah kesepakatan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia atau OPEC sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,2 juta barel per hari (bpd) yang mulai berjalan dari 1 Januari, lalu. Sementara Rusia dan 10 produsen non-OPEC lainnya setuju untuk mengurangi setengahnya. "Dengan prospek OPEC memperluas arus pengurangan bahkan lebih lama. Kita berharap dapat melihat harga minyak terdorong makin tinggi," bunyi cacatan ANZ.

Sebuah survei Reuters untuk produksi OPEC akhir pekan ini menunjukkan bakal adanya konsistensi kepatuhan di Februari. Dana investasi pasif siap bergeser sekitar USD2 miliar untuk mengantisipasi reli pasar energi sebagai respons dari pemotongan produksi OPEC. Pada saat yang sama produksi minyak Amerika terus meningkat untuk membatasi keuntungan.

Produksi minyak mentah AS terdorong lebih dari 9 juta bpd selama sepekan yang berakhir 17 Februari, untuk pertama kalinya sejak April 2016 saat permintaan perusahaan energi makin tinggi. Tercatat lima rig minyak AS bertambah dalam sepekan untuk membuat produksi minyak AS diprediksi akan terus menanjak.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0996 seconds (0.1#10.140)