Satgas IKN PUPR: Pembangunan IKN Nusantara Dorong Transformasi BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara ( IKN ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai, keterlibatan BUMN dalam pembangunan IKN ikut memberikan dampak positif bagi perusahaan pelat merah, khususnya di sektor infraatruktur. Ketua Satgas (Kasatgas) Danis Sumadilaga menyebut, pembangunan IKN mentransformasikan BUMN karya, salah satunya PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA.
"Pembangunan di IKN kita memiliki tujuan, dan salah satu tujuan tersebut adalah transformasi. Mengingat BUMN terlibat dalam pembangunan IKN, maka BUMN turut bertransformasi," ujar Danis kepada wartawan, Senin, (28/8/2023).
Danis menambahkan transformasi terjadi dalam semua aspek, baik human capital atau sumber daya manusia (SDM), teknologi, material konstruksi, pola kerja, pengujian, hingga perencanaan pelaksanaan konstruksi.
"Kita haruskan BUMN menggunakan teknologi tersebut dalam pembangunan infrastruktur di IKN, termasuk dalam pembangunan multi-utility tunnel (MUT)," katanya.
Dia mengaku WIKA memiliki kapasitas dan pengalaman yang mumpuni di bidang Quality, Health, Safety and Environment (QHSE), terutama melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan bekerja dalam pembangunan IKN. WIKA juga menempatkan engineer yang mampu menghasilkan metode kerja yang lebih efektif dari sisi waktu ataupun penggunaan material yang lebih efisien.
"Jadi ada transformasi, dan tranformasi bekerja dimulai dari sekarang di IKN sejak perencanaan sampai pelaksanaan," ucap Danis.
Sebagai informasi, WIKA terlibat dalam megaproyek pembangunan IKN Nusantara dengan salah satunya membangun multi-utility tunnel (MUT) di Jalan Sumbu Kebangsaan Timur. Pembangunan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Timur juga disertai dengan Multy-Utility Tunnel (MUT) yang menjadi ciri kota masa depan.
Kehadiran MUT bertujuan agar pemasangan jaringan kabel tidak lagi dilakukan di atas permukaan tanah sekaligus memudahkan dari sisi perawatan terhadap jaringan-jaringan yang terpasang.
MUT membentang sepanjang 5,9 km di kedua sisi jalan kawasan Sumbu Kebangsaan Timur untuk menampung jaringan pipa air, fiber optik dan kabel listrik. Selain itu, MUT juga berfungsi sebagai drainase dengan mengolah air pembuangan dengan sediment trap sehingga air dalam kondisi yang lebih bersih ketika dibuang ke embung.
Pembangunan MUT menjadi yang pertama dikerjakan WIKA dan BUMN Karya lainnya. Dalam pembangunannya juga melibatkan diskusi dengan Kementerian PUPR selaku pemilik proyek sekaligus ahli dan konsultan berpengalaman dari luar negeri.
"Pembangunan di IKN kita memiliki tujuan, dan salah satu tujuan tersebut adalah transformasi. Mengingat BUMN terlibat dalam pembangunan IKN, maka BUMN turut bertransformasi," ujar Danis kepada wartawan, Senin, (28/8/2023).
Danis menambahkan transformasi terjadi dalam semua aspek, baik human capital atau sumber daya manusia (SDM), teknologi, material konstruksi, pola kerja, pengujian, hingga perencanaan pelaksanaan konstruksi.
"Kita haruskan BUMN menggunakan teknologi tersebut dalam pembangunan infrastruktur di IKN, termasuk dalam pembangunan multi-utility tunnel (MUT)," katanya.
Dia mengaku WIKA memiliki kapasitas dan pengalaman yang mumpuni di bidang Quality, Health, Safety and Environment (QHSE), terutama melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan bekerja dalam pembangunan IKN. WIKA juga menempatkan engineer yang mampu menghasilkan metode kerja yang lebih efektif dari sisi waktu ataupun penggunaan material yang lebih efisien.
"Jadi ada transformasi, dan tranformasi bekerja dimulai dari sekarang di IKN sejak perencanaan sampai pelaksanaan," ucap Danis.
Sebagai informasi, WIKA terlibat dalam megaproyek pembangunan IKN Nusantara dengan salah satunya membangun multi-utility tunnel (MUT) di Jalan Sumbu Kebangsaan Timur. Pembangunan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Timur juga disertai dengan Multy-Utility Tunnel (MUT) yang menjadi ciri kota masa depan.
Kehadiran MUT bertujuan agar pemasangan jaringan kabel tidak lagi dilakukan di atas permukaan tanah sekaligus memudahkan dari sisi perawatan terhadap jaringan-jaringan yang terpasang.
MUT membentang sepanjang 5,9 km di kedua sisi jalan kawasan Sumbu Kebangsaan Timur untuk menampung jaringan pipa air, fiber optik dan kabel listrik. Selain itu, MUT juga berfungsi sebagai drainase dengan mengolah air pembuangan dengan sediment trap sehingga air dalam kondisi yang lebih bersih ketika dibuang ke embung.
Baca Juga
Pembangunan MUT menjadi yang pertama dikerjakan WIKA dan BUMN Karya lainnya. Dalam pembangunannya juga melibatkan diskusi dengan Kementerian PUPR selaku pemilik proyek sekaligus ahli dan konsultan berpengalaman dari luar negeri.
(uka)