Dorong Terciptanya Revolusi 4.0, Menko Airlangga Raih Predikat Tokoh Transformasi Industri
loading...
A
A
A
Untuk mendorong peningkatan local content, pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 yang mengatur penerapan TKDN untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Kebijakan ini terimplementasi dengan baik di mana sudah terdapat tujuh perusahaan kendaraan listrik beroda dua dengan nilai TKDN dari 26,73%-53,69%, dan dua perusahaan kendaraan listrik beroda empat dengan nilai TKDN di kisaran 40%. Pemerintah juga terus melakukan hilirisasi pasir silika menjadi modul surya yang diharapkan mampu menjadi alternatif sumber energi terbarukan di Indonesia.
Dalam rangka menyukseskan hilirisasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai macam insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, super tax deduction, kemudian pembebasan bea masuk impor mesin, fasilitas KEK bagi pelaku usaha yang berlokasi di KEK, pemanfaatan devisa hasil ekspor (DHE) untuk pembiayaan investasi dan modal kerja, dan sebagainya. Pemerintah pun mendorong peningkatan riset yang menyesuaikan kebutuhan industri, sehingga mampu mendorong inovasi dalam pengembangan desain dan merek produk.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Wali Kota Surakarta, Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Plt. Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Wakil Ketua Umum PII, Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII), dan Ketua Dewan Pakar BKTI PII.
Dalam rangka menyukseskan hilirisasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai macam insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, super tax deduction, kemudian pembebasan bea masuk impor mesin, fasilitas KEK bagi pelaku usaha yang berlokasi di KEK, pemanfaatan devisa hasil ekspor (DHE) untuk pembiayaan investasi dan modal kerja, dan sebagainya. Pemerintah pun mendorong peningkatan riset yang menyesuaikan kebutuhan industri, sehingga mampu mendorong inovasi dalam pengembangan desain dan merek produk.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Wali Kota Surakarta, Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Plt. Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Wakil Ketua Umum PII, Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII), dan Ketua Dewan Pakar BKTI PII.
(uka)