Posisi Wadirut Pertamina Dinilai Bikin Dua Poros Kepemimpinan

Rabu, 22 Maret 2017 - 13:02 WIB
Posisi Wadirut Pertamina Dinilai Bikin Dua Poros Kepemimpinan
Posisi Wadirut Pertamina Dinilai Bikin Dua Poros Kepemimpinan
A A A
JAKARTA - Keputusan menghapus posisi wakil direktur utama (wadirut) dari tubuh PT Pertamina (Persero) mendapatkan dukungan dari Anggota Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, lantaran berpotensi menimbulkan tumpang tindih kepemimpinan di perusahaan. Seperti diketahui sebelumnya posisi Wadirut telah ditiadakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kewenangan wadirut terlalu besar. Kita khawatirkan di kemudian hari menganggu proses organisasi di Pertamina. Bisa menciptakan dua poros kepemimpinan antara dirut dan wadirut," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Kompleks Parlemen, Rabu (22/3/2017).

Lebih lanjut dia menjelaskan, aturan perusahaan yang memberikan keleluasaan kepada wadirut untuk mengambil keputusan diatur dalam AD/ART Pertamina Pasal 11 ayat 19. Yaitu, berbunyi jika direktur utama berhalangan hadir, maka wakil direktur utama bisa menggantikan tugas-tugasnya dan kewenangan dengan mengatasnamakan direksi.

"Kalau Wadirut punya kewenangan kuat kan bisa menganggu kinerja Dirut. Apalagi kalau di antara keduanya ada ketidakpercayaan. Lihat saja pada masa Pertamina dipegang Dirut Dwi Soetjipto dengan Wadirut Ahmad Bambang kerap terjadi ketidakharmonisan,” bebernya.

Menurut dia, Dirut Pertamina cukup didampingi oleh beberapa direksi dalam menjalankan roda organisasi perusahaan. Apabila ada tugas yang perlu didelegasikan, dirut bisa mendelegasikan kepada direktur.

"Pertamina perusahaan besar yang perlu cepat dalam setiap mengambil kebijakan korporasi. Jangan sampai karena ada dua pimpinan yang punya kewenangan kuat pengambilan kebijakan jadi terhambat," ujarnya.

Ketua Umum DPP Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ini mengingatkan, berdasarkan pengalaman yang sudah ada, jabatan wadirut berpotensi membuat banyak gesekan. Eni optimistis Direktur Utama Pertamina yang baru Elia Massa Manik kapabel menjalankan roda perusahaan, tanpa adanya wadirut.

"Pak Elia saya yakin bisa membawa Pertamina kompak dalam satu komando. Apalagi dia sudah ditemani para Direktur yang sudah sangat berpengalaman di perusahaan," kata politisi Golkar ini.

Eni menyampaikan dalam era persaingan saat ini, Pertamina membutuh pemimpin yang kuat. Sedangkan masalah teknis pengembangan bisnis bisa diserahkan kepada direksi yang lainnya. "Pertamina memerlukan orang yang smart dan powerfull. Kalau soal teknis Dirut bisa dibantu oleh direktur-direktur yang ada yang sudah pintar-pintar," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5666 seconds (0.1#10.140)