Gara-gara Minta Duit Rp87,7 Miliar untuk Beli Kendaraan, Bapanas Diberondong Komisi IV
loading...
A
A
A
JAKARTA - Upaya Badan Pangan Nasional ( Bapanas ) meminta tambahan anggaran pengadaan kendaraan untuk mobil dinas, food truck, dan laboratorium keliling dimentalkan beberapa anggota Komisi IV DPR. Pengadaan kendaraan dengan anggaran mencapai Rp87,7 miliar itu dinilai tak efektif.
Penambahan unit mobil dinas diajukan oleh sekretariat utama Bapanas dan masing-masing deputi, mulai dari deputi I hingga deputi III. Diketahui sekretariat utama mengusulkan penambahan tujuh unit mobil dinas dengan nilai Rp4,5 miliar.
"Layanan sarana internal, kami menginginkan pengadaan mobil untuk eselon II kurang 6, kemudian eselon I kurang 1, ada 7 unit kendaraan roda empat dengan anggaran Rp4,5 miliar," ungkap Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Belum sempat melanjutkan paparannya, Sarwo Edhy mendapatkan pertanyaan dari Ketua Komisi IV, Sudin. Ia bertanya lebih baik membeli unit baru, atau menggunakan mobil sewaan. "
Saya mau nanya doang, kira-kira mana yang lebih efektif?" tanya Sudin.
Sarwo menjawab bahwa lebih efektif melakukan sewa, hanya saja pembayaran harus dilakukan setiap bulan dan jangka pakai lebih sebentar.
"Kalau yang lebih efektif sebenarnya sewa ketua, karena sewakan setiap bulan, cuman kalau beli mobil bisa lebih lama sebetulnya," ujar Sarwo.
Jawaban itu langsung disanggah oleh Sudin. Ia menyebut bahwa sewa mobil bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lama, bahkan bisa mencapai 5 tahun.
"Kalau Anda mau sewa, lima tahun juga boleh kok, rental (kalau) banyak malah lebih murah. Jangan dibilang sewa bulanan, kenapa Anda enggak bilang jam-jaman sekalian," tandasnya.
Usulan penambahan anggaran untuk pembelian mobil juga diajukan oleh Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa. Pihaknya mengusulkan anggaran Rp42 milair untuk 66 mobil truk yang akan digunakan untuk gerakan pangan murah di berbagai daerah di Tanah Air.
"Kami mengusulkan jika diizinkan pada anggaran awal ini untuk memberikan bantuan kepada pemerintah daerah. Ini baru lima teranggarkan terkait dengan sarana mobilitas gerakan pangan murah," ucapnya.
Selanjutnya usulan diajukan oleh Deputi II Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Nyoto Suwignyo yang berencana membeli mobil sebanyak 15 unit dengan anggaran Rp9 miliar. Kendaraan tersebut menurutnya akan digunakan untuk pengumpulan donasi makanan dari hotel hingga restoran di berbagai daerah.
Pembelian mobil juga diusulkan oleh Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto. Diusulkan olehnya tambahan anggaran untuk membeli mobil 23 unit dengan nilai Rp32,2 miliar untuk laboratorium keliling.
Artinya jika ditotal penambahan anggaran yang diajukan oleh Bapanas untuk pengadaan kendaraan roda empat menyentuh angka Rp87,7 miliar.
Sejumlah Anggota Dewan Komisi IV bersuara terkait usulan penambahan dana untuk kendaraan roda empat tersebut, misalnya anggota Komisi IV dari Partai Keadilan Sejahtera, Slamet. Ia blakblakan tidak setuju dengan usulan tersebut, menurutnya lebih baik kebutuhan kendaraan tersebut dipenuhi dari sewa.
"Secara pribadi, saya pengadaan mobil sendiri tidak setuju, kecuali (Bapanas) bisa mempresentasikan semua ini bahwa urgensi mobil bisa menunjang," tuturnya.
Senada, anggota Komisi IV dari Partai Kebangkitan Bangsa Edward Tannur juga tidak menyetujui usulan anggaran untuk membeli kendaraan untuk sejumlah program Bapanas. "Usulan beli mobil itu kita setop kalau pemeliharaan perawatan lebih besar daripada manfaatnya nanti," tegasnya.
Penambahan unit mobil dinas diajukan oleh sekretariat utama Bapanas dan masing-masing deputi, mulai dari deputi I hingga deputi III. Diketahui sekretariat utama mengusulkan penambahan tujuh unit mobil dinas dengan nilai Rp4,5 miliar.
"Layanan sarana internal, kami menginginkan pengadaan mobil untuk eselon II kurang 6, kemudian eselon I kurang 1, ada 7 unit kendaraan roda empat dengan anggaran Rp4,5 miliar," ungkap Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Belum sempat melanjutkan paparannya, Sarwo Edhy mendapatkan pertanyaan dari Ketua Komisi IV, Sudin. Ia bertanya lebih baik membeli unit baru, atau menggunakan mobil sewaan. "
Saya mau nanya doang, kira-kira mana yang lebih efektif?" tanya Sudin.
Sarwo menjawab bahwa lebih efektif melakukan sewa, hanya saja pembayaran harus dilakukan setiap bulan dan jangka pakai lebih sebentar.
"Kalau yang lebih efektif sebenarnya sewa ketua, karena sewakan setiap bulan, cuman kalau beli mobil bisa lebih lama sebetulnya," ujar Sarwo.
Jawaban itu langsung disanggah oleh Sudin. Ia menyebut bahwa sewa mobil bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lama, bahkan bisa mencapai 5 tahun.
"Kalau Anda mau sewa, lima tahun juga boleh kok, rental (kalau) banyak malah lebih murah. Jangan dibilang sewa bulanan, kenapa Anda enggak bilang jam-jaman sekalian," tandasnya.
Usulan penambahan anggaran untuk pembelian mobil juga diajukan oleh Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa. Pihaknya mengusulkan anggaran Rp42 milair untuk 66 mobil truk yang akan digunakan untuk gerakan pangan murah di berbagai daerah di Tanah Air.
"Kami mengusulkan jika diizinkan pada anggaran awal ini untuk memberikan bantuan kepada pemerintah daerah. Ini baru lima teranggarkan terkait dengan sarana mobilitas gerakan pangan murah," ucapnya.
Selanjutnya usulan diajukan oleh Deputi II Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Nyoto Suwignyo yang berencana membeli mobil sebanyak 15 unit dengan anggaran Rp9 miliar. Kendaraan tersebut menurutnya akan digunakan untuk pengumpulan donasi makanan dari hotel hingga restoran di berbagai daerah.
Pembelian mobil juga diusulkan oleh Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto. Diusulkan olehnya tambahan anggaran untuk membeli mobil 23 unit dengan nilai Rp32,2 miliar untuk laboratorium keliling.
Artinya jika ditotal penambahan anggaran yang diajukan oleh Bapanas untuk pengadaan kendaraan roda empat menyentuh angka Rp87,7 miliar.
Sejumlah Anggota Dewan Komisi IV bersuara terkait usulan penambahan dana untuk kendaraan roda empat tersebut, misalnya anggota Komisi IV dari Partai Keadilan Sejahtera, Slamet. Ia blakblakan tidak setuju dengan usulan tersebut, menurutnya lebih baik kebutuhan kendaraan tersebut dipenuhi dari sewa.
"Secara pribadi, saya pengadaan mobil sendiri tidak setuju, kecuali (Bapanas) bisa mempresentasikan semua ini bahwa urgensi mobil bisa menunjang," tuturnya.
Senada, anggota Komisi IV dari Partai Kebangkitan Bangsa Edward Tannur juga tidak menyetujui usulan anggaran untuk membeli kendaraan untuk sejumlah program Bapanas. "Usulan beli mobil itu kita setop kalau pemeliharaan perawatan lebih besar daripada manfaatnya nanti," tegasnya.
(uka)