Jokowi dan Wapres AS Sepakat untuk Perdagangan yang Adil

Kamis, 20 April 2017 - 17:12 WIB
Jokowi dan Wapres AS Sepakat untuk Perdagangan yang Adil
Jokowi dan Wapres AS Sepakat untuk Perdagangan yang Adil
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (20/4/2017) menerima Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence di Istana Merdeka. Ini merupakan pertemuan pertama Jokowi dengan administrasi baru Negeri Paman Sam di bawah Donald Trump.

Mengutip dari laman Sekretariat Kabinet, Pence datang dengan pesawat kepresidenan United States Of America bernomor 80002. Mike Pence dijadwalkan akan membahas sejumlah isu, baik bilateral maupun internasional.

Jokowi mengatakan Amerika ingin meningkatkan strategic partnership dengan Indonesia akan fokus kepada bidang-bidang kerja sama dan investasi. “Bulan depan akan ada tim yang membahas mengenai pengaturan perdagangan dan investasi bilateral berdasarkan prinsip-prinsip win-win solution,” katanya.

Pence pun berujar pemerintahannya menginginkan perdagangan yang lebih adil dengan Indonesia, karena Washington meninjau masalah defisit perdagangan dengan sejumlah negara.

Pence lantas setuju dengan hubungan dengan prinsip saling menguntungkan. Indonesia sendiri adalah satu dari 16 negara yang ditinjau AS karena memiliki surplus perdagangan dengan mereka.
besar di Asia Tenggara.

Data resmi Kementerian Perdagangan Indonesia, mencatat total perdagangan kedua negara pada 2016 mencapai USD23,44 miliar, dimana Indonesia meraih surplus USD8,84 miliar. Indonesia kebanyakan mengekspor tekstil, alas kaki, dan makanan laut, namun mengimpor pesawat terbang, mesin dan kedelai dari Amerika.

Kunjungan Pence ke Jakarta, mengutip dari Reuters, selain mempererat kemitraan strategis, juga dinilai akan membahas sejumlah masalah perusahaan AS di Indonesia.

Yaitu masalah PT Freeport Indonesia, terkait soal kontrak dan divestasi saham 51%, juga penyelesaian pembayaran pajak Google yang belum dibayar lebih dari USD400 juta, dan Jakarta ingin menghapus JP Morgan dari daftar dealer obligasi utama setelah laporan penelitian yang negatif.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3267 seconds (0.1#10.140)