Sama-sama Baru! Harga KRL Inka Lebih Mahal Dibandingkan Jepang, Ini Kata Menhub
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) melalui anak usahanya, yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), melakukan pengadaan rangkaian KRL baru untuk Jabodetabek. Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI John Robertho mengatakan, pengadaan rangkaian tersebut dilakukan melalui PT Inka sebanyak 24 trainset dan 3 trainset baru diimpor dari Jepang.
John menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan biaya sekitar Rp5,7 triliun untuk pembelian 24 trainset KRL baru dari Inka hingga 2027 secara bertahap. Kemudian untuk pembelian tiga impor KRL dari Jepang, yang rencananya datang pada 2024, KAI membutuhkan biaya Rp676,8 miliar.
"Untuk pembelian kereta Jepang 3 trainset itu Rp676,8 miliar," katanya dikutip Rabu, (20/9/2023).
Berdasarkan materi paparan KAI, tertulis bahwa harga satu gerbong buatan Inka seharga Rp19,95 miliar. Jadi, harga 1 trainset KRL Inka yang terdiri atas 12 unit gerbong adalah Rp239,4 miliar.
Kemudian berdasarkan Price Proposal JR East tanggal 30 Juni 2023 untuk impor KRL dari Jepang 1 unit gerbong membutuhkan biaya Rp18,8 miliar dengan asumsi kurs 1 Yen=Rp104,44. Jadi harga 1 trainset KRL impor Jepang dengan 12 gerbong adalah Rp225,6 miliar.
Jika dilakukan perbandingan antara harga KRL buatan Inka dan harga KRL impor dari Jepang terdapat selisih harga sekitar Rp13,8 miliar per trainset. Artinya kereta baru buatan Jepang lebih murah dibanding buatan Inka.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika ditanya terkait harga kereta PT Inka lebih mahal dibandingkan dengan KRL buatan Jepang, menjawab dengan semangat nasionalisme.
"Saya tanya balik, mau kita punya kekuatan enggak untuk membangun industri dalam negeri?" kata Menhub saat ditemui usai memberika pidato di Seminar Nasional Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Terpisah, PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka memastikan bahwa pesanan kereta rel listrik (KRL) buatannya tidak akan mengalami kendala. Direktur Utama Inka Eko Purwanto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan berfokus terhadap kualitas produk buatnya.
"Insya Allah enggak (ada kendala). Sekarang kita juga (jaga) masalah kualitas. Masalah ini kita benar-benar fokus," katanya.
John menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan biaya sekitar Rp5,7 triliun untuk pembelian 24 trainset KRL baru dari Inka hingga 2027 secara bertahap. Kemudian untuk pembelian tiga impor KRL dari Jepang, yang rencananya datang pada 2024, KAI membutuhkan biaya Rp676,8 miliar.
"Untuk pembelian kereta Jepang 3 trainset itu Rp676,8 miliar," katanya dikutip Rabu, (20/9/2023).
Berdasarkan materi paparan KAI, tertulis bahwa harga satu gerbong buatan Inka seharga Rp19,95 miliar. Jadi, harga 1 trainset KRL Inka yang terdiri atas 12 unit gerbong adalah Rp239,4 miliar.
Kemudian berdasarkan Price Proposal JR East tanggal 30 Juni 2023 untuk impor KRL dari Jepang 1 unit gerbong membutuhkan biaya Rp18,8 miliar dengan asumsi kurs 1 Yen=Rp104,44. Jadi harga 1 trainset KRL impor Jepang dengan 12 gerbong adalah Rp225,6 miliar.
Jika dilakukan perbandingan antara harga KRL buatan Inka dan harga KRL impor dari Jepang terdapat selisih harga sekitar Rp13,8 miliar per trainset. Artinya kereta baru buatan Jepang lebih murah dibanding buatan Inka.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika ditanya terkait harga kereta PT Inka lebih mahal dibandingkan dengan KRL buatan Jepang, menjawab dengan semangat nasionalisme.
"Saya tanya balik, mau kita punya kekuatan enggak untuk membangun industri dalam negeri?" kata Menhub saat ditemui usai memberika pidato di Seminar Nasional Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Terpisah, PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka memastikan bahwa pesanan kereta rel listrik (KRL) buatannya tidak akan mengalami kendala. Direktur Utama Inka Eko Purwanto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan berfokus terhadap kualitas produk buatnya.
"Insya Allah enggak (ada kendala). Sekarang kita juga (jaga) masalah kualitas. Masalah ini kita benar-benar fokus," katanya.
(uka)