Harga Minyak Mentah Dunia Perpanjang Tren Penguatan

Jum'at, 30 Juni 2017 - 10:16 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Perpanjang Tren Penguatan
Harga Minyak Mentah Dunia Perpanjang Tren Penguatan
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir sedikit lebih tinggi, untuk memperpanjang tren penguatan selama enam hari beruntun. Lonjakan harga minyak dipengaruhi setelah produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) secara mingguan mengalami penurunan, sehingga sedikit meredakan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global.

Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka AS meningkat 19 sen pada level USD44,93 per barel, ketika sempat menyentuh level tertinggi dalam dua pekan di posisi USD45,45/barel. Pasar sedikit mengendur ketika Societe Generale menjadi bank investasi ketiga memangkas outlook untuk harga minyak dalam minggu terakhir.

Harga minyak bangkit dari peringkat terendah dalam 10 pekan, dengan tambahan lebih dari 5% untuk jadi yang terpanjang sejak April. Minyak berjangka Brent juga mengalami peningkatan mencapai sebesar 11 sen menjadi USD47,42 per barel setelah menyentuh dua pekan tertinggi di awal sesi yakni USD48,03 per barel.

"Setelah penurunan cukup curam untuk harga minyak dalam beberapa pekan terakhir. Saya yakini bahwa terutama hedge fund melihat momentum pembelian, serta produksi minyak mentah AS yang lebih rendah juga menjadi pemicu," ucap Ekonom Senior Energi ABN Amro Hans van Cleef.

Dalam beberapa minggu terakhir, telah ada spekulatif bahwa harga akan lebih tinggi. Sementara Goldman Sachs dan Societe Generale telah memotong prakiraan harga minyak mentah mereka di tahun 2017. SocGen memprediksi harga minyak mentah berjangka AS akan berada di kisaran rata-rata USD47,50 per barel pada kuartal ketiga, ekpektasi ini turun dari sebelumnya USD55.

Produksi minyak mentah AS merosot 100.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,3 juta bpd untuk jadi penurunan terbesar sejak Juli 2016. Tetapi analis mengatakan penurunan hanya bersifat sementara, karena produksi berkurang akibat penutupan di Teluk Meksiko karena badai tropis Cindy bersamaan dengan pemeliharaan di Alaska.

Persediaan minyak global tetap mencukupi, ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain sejak Januari telah memangkas 1,8 juta bpd. OPEC dan sekutu-sekutunya, berusaha untuk mengurangi banjir minyak mentah, namun konsistensi belum terlihat saat beberapa negara masih menunjukkan peningkatan sehingga imbasnya belum sangat terasa.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4870 seconds (0.1#10.140)