BEI Optimistis Jadi Bursa Terdepan di Kawasan ASEAN

Rabu, 05 Juli 2017 - 00:10 WIB
BEI Optimistis Jadi Bursa Terdepan di Kawasan ASEAN
BEI Optimistis Jadi Bursa Terdepan di Kawasan ASEAN
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus tumbuh seiring dengan inisiatif yang dilakukan mulai dari pengembangan profesional pasar modal, kerangka penguatan infrastruktur pasar, seperti inisiasi peningkatan fasilitas perdagangan sampai dengan kerja sama internasional.

Mengacu pada hasil-hasil mengesankan yang berhasil diraih pada 2016, BEI optimistis potensi 2017 serta kelanjutan langkah menjadi bursa terdepan di kawasan ASEAN, sesuai arah yang tertuang dalam Master Plan BEI 2016-2020.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, Master Plan BEI 2016-2020 memproyeksikan BEI menjadi bursa efek terkemuka di Asia Tenggara mulai 2020.

"Untuk itu, manajemen tetap fokus pada empat pilar utama pengembangan ke depan, yaitu penambahan jumlah investor aktif, peningkatan jumlah perusahaan tercatat, penguatan anggota bursa, dan penguatan ketahanan industri pasar modal Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Dalam hal area penambahan jumlah investor aktif, BEI melaporkan hingga akhir 2016 terdapat 187.268 investor yang aktif bertransaksi pada 2016.

Angka ini meningkat 21,3% dari tahun sebelumnya. Jumlah investor aktif di 2016 mencerminkan 35% dari total investor sebanyak 535.994 yang terdaftar Single Investor Identification (SID).

Menurut Tito, jumlah ini meningkat 23,47% dari jumlah SID pada akhir 2015 yang mencerminkan upaya BEI tiada henti dalam usahanya terus menambah jumlah investor perorangan (ritel) di Pasar Modal Indonesia.

Pendirian Pusat Informasi Go Public (PIGP) menjadi inisiatif BEI yang bertujuan meningkatkan jumlah perusahaan tercatat.

Keberadaan PIGP diharapkan memudahkan calon Perusahaan Tercatat mengakses data dan memperoleh informasi tentang bagaimana mencatatkan saham di BEI. Pada 2016, BEI telah membuka lima PIGP di lima kota besar, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Dari sisi penguatan Anggota Bursa dan ketahanan industri Pasar Modal Indonesia, BEI terus mendukung berbagai upaya penguatan Anggota Bursa, seperti dengan melakukan relaksasi margin yang bertujuan mendorong AB dapat bertransaksi lebih banyak saham secara margin yang ditandai dengan pendirian PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) pada 26 Desember bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya.

"BEI juga terus mendorong terciptanya dan meningkatnya jumlah Wakil Perantara Perdagangan Efek," ungkap Tito.

Bekerja sama dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), hingga akhir 2016, BEI telah berpartisipasi dalam menghadirkan sejumlah kalangan profesional dan berlisensi melalui penambahan 814 Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE), sebanyak 1.151 WPPE Pemasaran, 193 WPPE Pemasaran Terbatas, 641 Wakil Manajer Investasi (WMI), dan 41 Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM).

"BEI pun mendukung program Amnesti Pajak serta melakukan penguatan pada infrastruktur perdagangan dengan melakukan inisiasi rencana kerja Pembaruan Sistem Perdagangan," terangnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6971 seconds (0.1#10.140)