Harga Minyak Dunia Naik Tipis Diimbangi Kuatnya Permintaan

Selasa, 11 Juli 2017 - 09:44 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Diimbangi Kuatnya Permintaan
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Diimbangi Kuatnya Permintaan
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia naik tipis pada hari ini, sebagian diimbangi oleh prospek permintaan yang kuat untuk beberapa pekan mendatang. Namun, kondisi pasar secara keseluruhan masih lemah didukung oleh pasokan yang cukup dan prospek permintaan jangka panjang yang lebih rendah.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/7/2017), harga minyak brent berada di level USD47,13 per barel pada pukul 0147 GMT, naik 25 sen atau 0,5% dari penutupan terakhir mereka. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD44,64 per barel, naik 24 sen atau 0,5%.

Pelaku pasar mengatakan, kenaikan harga sebagian disebabkan oleh permintaan yang sehat yang diharapkan dalam beberapa pekan mendatang.

"Data permintaan bensin mingguan AS terus meningkat dibanding rata-rata lima tahun," kata Bank of America Merrill Lynch.

"Namun, di luar kekuatan musiman, permintaan bensin AS mungkin telah mencapai puncaknya secara absolut tahun lalu," katanya.

Pihaknya menambahakn, tidak ada kekakuan struktural yang terlihat begitu permintaan musim panas selesai. Harga minyak mentah masih sekitar 17% di bawah level pembukaan 2017 mereka meski ada kesepakatan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi mulai Januari.

"Pedagang khawatir bahwa meningkatnya pasokan dari Nigeria dan Libya, yang keduanya pulih dari konflik internal, akan terus berlanjut dan selanjutnya merongrong produksi yang disetujui OPEC dan Rusia," kata William O'Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities Australia.

OPEC bersama beberapa produsen lain seperti Rusia, tidak termasuk Amerika Serikat, setuju untuk menahan produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bpd) antara Januari tahun ini dan Maret 2018.

Namun, lonjakan lebih dari 10% sejak pertengahan 2016 atas produksi minyak AS menjadi 9,34 juta bpd, serta meningkatnya produksi dari Nigeria dan Libya, anggota OPEC yang dibebaskan dari pemotongan, telah merusak usaha untuk memperketat pasar.

OPEC mengekspor 25,92 juta barel per hari (bpd) pada Juni, 450.000 bpd lebih banyak dari Mei dan 1,9 juta bpd lebih dari tahun sebelumnya. "Kebenaran yang sederhana adalah bahwa OPEC dan Rusia harus bersaing dengan kenyataan, ada pertumbuhan produksi di tempat lain yang melemahkan usaha mereka dalam mengurangi pasokan," kata bank Prancis BNP Paribas.

"Kami telah membuat perkiraan harga minyak mentah yang dalam. Kita sekarang melihat harga WTI rata-rata USD49 per barel 2017 (revisi USD8/barel) dan brent USD51 per barel (revisi USD9/barel). Kami juga merevisi ke bawah pada 2018 atas harga WTI rata-rata USD45 per barel (USD16 per barel) dan brent USD48 per barel (revisi USD15/barel)," kata BNP.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2001 seconds (0.1#10.140)