Siap-Siap! Wirausaha Muda akan Lahir Lewat Program TGSC
loading...
A
A
A
SURAKARTA - PT Pegadaian berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) meluncurkan program penguatan kewirausahaan sosial pemuda, The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC). Peluncuran program ini dilaksanakan di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah pada Senin (09/10/2023).
Mengusung tema “Empowering Youth Sociopreneurship for Sustainable Impact and Improving Millennial Financial Literacy”, The Gade Sociopreneurship Challenge merupakan ajang kompetisi startup sosial bagi para mahasiswa seluruh Indonesia sebagai wadah inkubasi dalam menciptakan kebermanfaatan sosial melalui wirausaha sosial.
“Nantinya para peserta didorong untuk melihat berbagai masalah dan kebutuhan sosial sebagai peluang untuk memberdayakan dan menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya," ujar Eka
Ketua Bidang Pengembangan Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi berbasis sociopreneur memiliki keunggulan salah satunya adalah dapat menjembatani keuntungan finansial (profit) dengan dampak sosial dan lingkungan secara langsung (social impact).
“Economics of sociopreneurship mengkombinasikan nilai-nilai sosial dengan bisnis untuk menghasilkan nilai sosial (social impact) bagi masyarakat dengan prinsip secara bisnis yang sustainable (berkelanjutan). Salah satu approach (pendekatan) yang digunakan yakni melihat terlebih dahulu purpose apa yang mau dibawa dalam membuat bisnis. Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Simon Sinek "people don't buy what you do, they buy why you do it," kata Fajrin
Sementara itu, Catur Sugiarto, S.E., M.SM.,M. Rech.,Ph.D.,CDMP selaku Kepala Inkubator Bisnis UNS Innovation Hub menyambut baik kehadiran program The Gade Sociopreneurship yang diinisiasi oleh PT Pegadaian. Kompetisi ini akan semakin mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya cakap secara intelektual, namun memiliki kepekaan sosial dan jiwa kewirausahaan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh PT Pegadaian. Dengan program ini, mahasiswa tentu dapat mengembangkan keterampilannya dalam berwirausaha. Sehingga kelak setelah lulus, mereka siap untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Setelah peluncuran program ini, PT Pegadaian akan melakukan Roadshow yang bertajuk “TGSC Goes to Campus” ke 10 titik kampus yang tersebar di berbagai wilayah dan pulau di Indonesia untuk menjangkau banyak sociopreneur dari kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlahnya mencapai 9,32 juta orang, tersebar di 3.107 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Rully Yusuf selaku Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian berharap, program ini dapat mencetak entrepreneur muda bertalenta.
“Semoga TGSC yang dibangun bisa bermanfaat untuk mengoptimalkan lahirnya wirausaha muda, yang tidak hanya mencari keuntungan finansial semata, tapi juga peka terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitarnya.” ujar Rully.
Sebagai informasi, program TGSC ini akan dibuka dari tanggal 2-11 November 2023 mendatang. Informasi lebih lanjut mengenai teknis dan persyaratan peserta akan diinformasikan melalui halaman website https://gadesociopreneur.id/ .
Lihat Juga: Dorong Pertumbuhan UMKM Sektor Kriya, Kementerian BUMN Gelar BerKRIYAsi di Jakarta dan Makassar
Mengusung tema “Empowering Youth Sociopreneurship for Sustainable Impact and Improving Millennial Financial Literacy”, The Gade Sociopreneurship Challenge merupakan ajang kompetisi startup sosial bagi para mahasiswa seluruh Indonesia sebagai wadah inkubasi dalam menciptakan kebermanfaatan sosial melalui wirausaha sosial.
“Nantinya para peserta didorong untuk melihat berbagai masalah dan kebutuhan sosial sebagai peluang untuk memberdayakan dan menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya," ujar Eka
Ketua Bidang Pengembangan Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi berbasis sociopreneur memiliki keunggulan salah satunya adalah dapat menjembatani keuntungan finansial (profit) dengan dampak sosial dan lingkungan secara langsung (social impact).
“Economics of sociopreneurship mengkombinasikan nilai-nilai sosial dengan bisnis untuk menghasilkan nilai sosial (social impact) bagi masyarakat dengan prinsip secara bisnis yang sustainable (berkelanjutan). Salah satu approach (pendekatan) yang digunakan yakni melihat terlebih dahulu purpose apa yang mau dibawa dalam membuat bisnis. Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Simon Sinek "people don't buy what you do, they buy why you do it," kata Fajrin
Sementara itu, Catur Sugiarto, S.E., M.SM.,M. Rech.,Ph.D.,CDMP selaku Kepala Inkubator Bisnis UNS Innovation Hub menyambut baik kehadiran program The Gade Sociopreneurship yang diinisiasi oleh PT Pegadaian. Kompetisi ini akan semakin mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya cakap secara intelektual, namun memiliki kepekaan sosial dan jiwa kewirausahaan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh PT Pegadaian. Dengan program ini, mahasiswa tentu dapat mengembangkan keterampilannya dalam berwirausaha. Sehingga kelak setelah lulus, mereka siap untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Setelah peluncuran program ini, PT Pegadaian akan melakukan Roadshow yang bertajuk “TGSC Goes to Campus” ke 10 titik kampus yang tersebar di berbagai wilayah dan pulau di Indonesia untuk menjangkau banyak sociopreneur dari kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlahnya mencapai 9,32 juta orang, tersebar di 3.107 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Rully Yusuf selaku Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian berharap, program ini dapat mencetak entrepreneur muda bertalenta.
“Semoga TGSC yang dibangun bisa bermanfaat untuk mengoptimalkan lahirnya wirausaha muda, yang tidak hanya mencari keuntungan finansial semata, tapi juga peka terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitarnya.” ujar Rully.
Sebagai informasi, program TGSC ini akan dibuka dari tanggal 2-11 November 2023 mendatang. Informasi lebih lanjut mengenai teknis dan persyaratan peserta akan diinformasikan melalui halaman website https://gadesociopreneur.id/ .
Lihat Juga: Dorong Pertumbuhan UMKM Sektor Kriya, Kementerian BUMN Gelar BerKRIYAsi di Jakarta dan Makassar
(irh)