Singgung Soal Mafia, Erick Thohir Wanti-wanti Permainan Impor LPG

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 21:10 WIB
loading...
Singgung Soal Mafia, Erick Thohir Wanti-wanti Permainan Impor LPG
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir wanti-wanti terkait impor LPG. Dia akan mengambil langkah hukum jika terjadi permainan.

"Kalau ada korupsi di LPG saya yang penjarakan pertama. Kalau ada permainan LPG, masalah impor segala, yah kita juga tangkap kalau yang main-main, ini yang kita dorong, supaya LPG ini penyalurannya lebih baik," ujar Erick saat di kawasan Djakarta Theater, Jumat (13/10/2023).



Dia memastikan akan mengambil langkah hukum, bila ada oknum yang kedapatan melakukan korupsi LPG. Erick juga merespons terkait anggota DPR sekaligus petinggi partai politik yang disinyalir ikut mengelola agen penyalur subsidi LPG 3 kilogram sehingga bisa leluasa memainkan harga.

Erick telah menginstruksikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina (Persero) untuk mengecek isu ihwal mahalnya harga LPG bersubsidi di daerah.

"Nah itu yang mau kita berantas. Dan saya sudah meminta direksi pertamina melihat isu itu. saya juga berharap, Komisaris daripada Pertamina bersama-sama bekerja sama dengan Direksi-nya, tidak bekerja sendiri, kan mereka satu grup," ucapnya.

Menurutnya, segala bentuk penyelewengan atau korupsi baik di sektor energi hingga pangan harus ditindak tegas. Erick mengaku praktik pidana itu kerap terjadi, terutama di bidang pangan.



Dia juga memastikan akan menindaklanjuti laporan masyarakat, jika terjadi tindak korupsi baik di bidang pangan dan aspek lain yang menjadi lini bisnis perusahaan pelat merah.

"Yang bisa melaporkan korupsi-korupsi di pangan dan sebagainya, ayo laporkan. Ada satgasnya, nah kami BUMN akan mendorong. Oknum-oknum yang tadi mencari makan untuk dirinya sendiri, tapi sangat menyakiti rakyat," papar Erick.

"Kita harus pastikan tadi, kita tahu ada mafia pangan juga kan, ketika beras ini 12 Kg dijadikan 5 Kg, begitu 5 Kg nanti dicampur beras yang broken-nya jelek sama broken bagus, dibilang jadi premium," bebernya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)