Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Penguatan Data Tenaga Kerja AS

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 09:10 WIB
Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Penguatan Data Tenaga Kerja AS
Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Penguatan Data Tenaga Kerja AS
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat melonjak naik, setelah laporan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menguat. Kondisi tersebut memunculkan harapan bahwa catatan positif tenaga kerja bisa berimbas kepada pertumbuhan permintaan energi.

Meski begitu seperti dilansir Reuters, harga minyak dunia masih berada dalam tren penurunan sepanjang pekan ini, usai tertekan peningkatan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dan penguatan ekspor mereka. Sementara data tenaga kerja AS melebihi perkiraan pada bulan Juli, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Tercatat harga minyak mentah berjangka yang menjadi patokan global yakni Brent memperoleh tambahan sebesar 41 sen atau setara dengan 0,8% untuk menetap pada level USD52,42 per barel. Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan mencapai 55 sen atau 1,1% menjadi USD49,58 per barel.

"Harga minyak dunia mendapatkan dukungan dari berita terkait data pekerjaan AS," ujar Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston yang juga mencatat permintaan untuk bensin dan diesel tetap menguat. Sebelumnya harga minyak mentah lebih rendah, sebelum laporan pekerjaan memberikan dorongan terbesar.

Bank Barclays berharap ada koreksi (harga) sepanjang kuartal ini, meski ramalan Brent rata-rata akan berada pada posisi USD54 per barel selama kuartal keempat. Dalam satu pekan terakhir terlihat Brent dan WTI masing-masing berkurang lebih kurang 1%.

Para Analis mengatakan harga dipaksa menyusut seiring peningkatan produksi AS dan OPEC, bahwa ekspor Organisasi OPEC juga terus melompat meskipun penguatan permintaan terbatas. Di sisi lain OPEC bersama dengan beberapa non-anggota seperti Rusia sebelumnya telah menegaskan komitmen untuk terus melakukan pengurangan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd).

Tercatat ekspor OPEC untuk bulan Juli sebesar 26.11 juta bpd atau bertambah 370,000 bpd dengan sebagian besar berasal dari Nigeria. Survei Reuters juga menunjukkan output minyak OPEC pada 2017 menjadi yang tertinggi pada bulan Juli, dipimpin oleh keuntungan Libya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5037 seconds (0.1#10.140)