MNC Bank: Rights Issue untuk Perkuat Struktur Permodalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk atau MNC Bank (BABP) menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan menyetujui rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Presiden Komisaris (Independen) MNC Bank, Ponky N. Pudijanto, menyebut pemegang saham menyetujui rencana rights issue MNC Bank melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 13.503.665.292 saham Seri B dengan nilai nominal Rp50,00 per saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 28,57% dari modal disetor setelah terlaksananya PMHMETD.
"Rasio rights issue adalah 5:2, yang artinya setiap pemegang 5 saham berhak atas 2 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru," ujar Ponky dalam paparannya di RUPSLB MNC Bank, dikutip Senin (30/10/2023).
Dijelaskan pula, bagi pemegang saham perseroan yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami dilusi persentase kepemilikan sahamnya sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan, yaitu sebanyak-banyaknya 28,57% setelah rights issue.
Direktur Keuangan MNC Bank, Hermawan, saat menjawab pertanyaan pemegang saham mengatakan, maksud dan tujuan dilakukan rights issue adalah ingin memperkuat struktur permodalan guna menunjang bisnis bank. Sedangkan untuk harga rights issue masih dibicarakan.
"Kalau kita lihat harga pasaran HMETD tidak ada peraturan POJK yang kita harus tentukan di RUPS ini, tetapi harga itu akan kita lakukan saat ini kita sedang berproses hampir menentukan sambil melihat pasar yang ada saat ini," jelas Hermawan.
"Harga yang terbaik tentu kita akan menghitung berapa jumlah saham dan berapa kebutuhan modal kita butuhkan dari lembar saham yang dikeluarkan ini," imbuhnya.
Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna menambahkan bahwa dana rights issue ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Dana yang diperoleh akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk pengembangan bisnis bank,
"Sejalan dengan strategi MNC Bank untuk menjadi bank yang lebih inklusif dan dapat memenuhi kebutuhan finansial masyarakat luas,” ujar Rita.
MNC Bank mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan hingga kuartal II 2023 dengan kenaikan laba sebesar 13,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp39,49 miliar dibanding Rp34,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Mengedepankan prinsip kehati-hatian, penyaluran kredit MNC Bank meningkat 8,80% secara tahunan dari Rp9,68 triliun pada kuartal II 2022 menjadi Rp10,53 triliun hingga akhir kuartal II 2023.
MNC Bank juga berhasil menghimpun Rp12,31 triliun Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir Juni 2023 atau tumbuh 2,80% yoy dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp11,98 triliun. Berbagai pertumbuhan kinerja di atas berhasil mengangkat total aset MNC Bank menjadi Rp16,86 triliun atau menguat 14,18% yoy dari Rp14,76 triliun pada Juni 2022.
Presiden Komisaris (Independen) MNC Bank, Ponky N. Pudijanto, menyebut pemegang saham menyetujui rencana rights issue MNC Bank melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 13.503.665.292 saham Seri B dengan nilai nominal Rp50,00 per saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 28,57% dari modal disetor setelah terlaksananya PMHMETD.
"Rasio rights issue adalah 5:2, yang artinya setiap pemegang 5 saham berhak atas 2 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru," ujar Ponky dalam paparannya di RUPSLB MNC Bank, dikutip Senin (30/10/2023).
Dijelaskan pula, bagi pemegang saham perseroan yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami dilusi persentase kepemilikan sahamnya sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan, yaitu sebanyak-banyaknya 28,57% setelah rights issue.
Direktur Keuangan MNC Bank, Hermawan, saat menjawab pertanyaan pemegang saham mengatakan, maksud dan tujuan dilakukan rights issue adalah ingin memperkuat struktur permodalan guna menunjang bisnis bank. Sedangkan untuk harga rights issue masih dibicarakan.
"Kalau kita lihat harga pasaran HMETD tidak ada peraturan POJK yang kita harus tentukan di RUPS ini, tetapi harga itu akan kita lakukan saat ini kita sedang berproses hampir menentukan sambil melihat pasar yang ada saat ini," jelas Hermawan.
"Harga yang terbaik tentu kita akan menghitung berapa jumlah saham dan berapa kebutuhan modal kita butuhkan dari lembar saham yang dikeluarkan ini," imbuhnya.
Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna menambahkan bahwa dana rights issue ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Dana yang diperoleh akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk pengembangan bisnis bank,
"Sejalan dengan strategi MNC Bank untuk menjadi bank yang lebih inklusif dan dapat memenuhi kebutuhan finansial masyarakat luas,” ujar Rita.
MNC Bank mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan hingga kuartal II 2023 dengan kenaikan laba sebesar 13,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp39,49 miliar dibanding Rp34,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Mengedepankan prinsip kehati-hatian, penyaluran kredit MNC Bank meningkat 8,80% secara tahunan dari Rp9,68 triliun pada kuartal II 2022 menjadi Rp10,53 triliun hingga akhir kuartal II 2023.
MNC Bank juga berhasil menghimpun Rp12,31 triliun Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir Juni 2023 atau tumbuh 2,80% yoy dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp11,98 triliun. Berbagai pertumbuhan kinerja di atas berhasil mengangkat total aset MNC Bank menjadi Rp16,86 triliun atau menguat 14,18% yoy dari Rp14,76 triliun pada Juni 2022.
(uka)