Pemerintah Beri Kesempatan China Kaji Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Untung atau Tidak?

Rabu, 01 November 2023 - 20:50 WIB
loading...
Pemerintah Beri Kesempatan China Kaji Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Untung atau Tidak?
China akan kembali dilibatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada China Railway International Group (CRIG) untuk melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan atas proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.



FS tersebut meliputi komersialisasi alias proyek itu akan menguntungkan atau tidak. Lalu, project cost atau anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan hingga rampungnya mega-proyek di sektor transportasi tersebut.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, China Railway akan melihat terlebih dahulu hasil studi kelayakan yang dilakukan. Saat ini proses kajian masih berlangsung dan cukup menyita waktu yang lama.

Lelaki yang akrab disapa Tiko itu menegaskan bahwa proses pelaksanaan FS tidak sebentar, usai adanya kesepakatan joint study antara Indonesia dan otoritas di kawasan komunis itu.

"Kita lihat nanti, tentunya secara komersial China harus melihat apakah feasibility atau nggak dan berapa project cost-nya. Jadi ya kita kasih kesempatan mereka dan mereka tidak langsung bilang iya," ujar Tiko saat ditemui wartawan di gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Pemerintah memang memberikan kepercayaan kepada China untuk membangun proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya. Alasannya, China Railway International Group sudah terlibat dalam Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang sebelumnya membangun proyek existing yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Secara ‎komposisi saham KCIC 60% dikendalikan oleh konsorsium BUMN atau PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Sementara, 40% dimiliki China Railway International Group.



"Ya karena kan mereka sudah membangun existing ya. Mereka sedang melakukan kajian. Tentunya kajian itu akan menentukan berapa project cost-nya dan apakah secara komersial menguntungkan apa enggak," papar Tiko.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3069 seconds (0.1#10.140)