Dukung Target Net Zero Emission 2060, SCG Dorong Penerapan ESG dan Kolaborasi Lintas Sektor

Jum'at, 03 November 2023 - 09:14 WIB
loading...
Dukung Target Net Zero Emission 2060, SCG Dorong Penerapan ESG dan Kolaborasi Lintas Sektor
SCG mendorong kolaborasi dari seluruh pihak untuk mempercepat target net zero emission, mengatasi kesenjangan sosial, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perubahan iklim dan isu sosial menjadi ancaman serius yang harus direspons cepat oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. SCG , salah satu perusahaan terkemuka ASEAN yang mengelola tiga unit bisnis; Cement-Building Material (Semen), Packaging (Kemasan), dan Chemicals (Kimia), untuk pertama kalinya menggelar ESG SYMPOSIUM 2023 di Indonesia, Kamis (2/11), melanjutkan rangkaian Sustainable Development Symposium yang sebelumnya pernah dilaksanakan.



Mengusung tema Collaboration for Sustainable Indonesia, melalui forum ini, SCG mendorong kolaborasi dari seluruh pihak untuk mempercepat target net zero emission, mengatasi kesenjangan sosial, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui penerapan strategi ESG 4 Plus.

Tujuan-tujuan tersebut turut sejalan dengan komitmen iklim Nationally Determined Contribution (NDC), di mana Indonesia bersama 195 negara lainnya sepakat untuk menjaga peningkatan suhu bumi di bawah 2 derajat celsius melalui berbagai upaya.

Dalam kesempatan ini, SCG menampilkan sejumlah inovasi teknologi dan berbagai inisiasi dari ketiga unit bisnis untuk mendukung keberlanjutan, seperti floating solar panel (panel surya terapung), solar roof, Emisspro® (lapisan emisivitas tinggi untuk meningkatkan efisiensi termal), Alternative Fuel/Alternative Raw Material dan Refuse-derived Fuel, Biogas Utilization, SCGC Green Polymer, dan Cert+ (verifikasi & digitalisasi kredit karbon online untuk industrikehutanan).



President & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara rentan terdampak krisis global karena tingginya populasi dan pesatnya kegiatan ekonomi. Di Indonesia sendiri, isu nasional yang terjadi hari ini meliputi krisis polusi udara, kenaikan permukaan air laut, pengelolaan limbah, dan kesenjangan ekonomi.

“Di tengah persoalan nyata, serta lanskap industri yang berkembang pesat, keberlanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kewajiban. Dunia usaha berperan penting dalam membentuk masa depan. Sesuai peningkatan target NDC, Indonesia memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Dengan dukungan internasional, pengurangan ini bahkan bisa mencapai 43%. Untuk itu, mari bersama-sama menyelaraskan langkah untuk mendukung kemajuan nasional dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Roongrote.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendorong investasi untuk membiayai transisi menuju ekonomi hijau.

“Pembiayaan SDGs adalah platform yang dikelola oleh Bappenas untuk mengembangkan pendanaan proyek-proyek SDGs melalui berbagai skema seperti KPBU, pembiayaan campuran, pembiayaan ekuitas, dan lain-lain,” ungkap Vivi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)