Dorong Bisnis Sosial, ASEAN Foundation Gandeng TikTok Gelar Regional ASEAN SEDP 2.0

Jum'at, 03 November 2023 - 10:39 WIB
loading...
A A A
Mereka adalah Big BWN Project (Brunei Darussalam); ADSA Cambodia (Kamboja); Komerce, PetaNetra, PT. Disabilitas Kerja Indonesia, dan Tulibot (Indonesia); Cofarm – Farm for Local (Laos); Beebag, Native Discovery, PichaEats (Malaysia); CC Educare Myanmar, Taungthutada, TTTD – Farmer’s Bridge (Myanmar); Recyglo Singapura (Singapura); Lukthamdai, Moreloop, dan PakDone (Thailand); Hinablon sa Cebu dan Mayani (Filipina); dan Survival Skills Vietnam dan Tohe Social Enterprise (Vietnam).

Wirausaha sosial terpilih telah mendapatkan manfaat dari 15 sesi pelatihan dan pendampingan virtual yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Pada salah satu sesi yang diadakan pada September 2023, berfokus pada Tiktok Trust and Safety TikTok, memberikan informasi tentang upaya keamanan TikTok, community guidelines, dan langkah-langkah perlindungan pengguna.

Pendiri PT Disabilitas Kerja, Hasnita Taslim mengaku, senang dapat belajar tentang TikTok Trust and Safety. "Melalui sesi pembelajaran ini saya memperoleh informasi bahwa TikTok memiliki strategi dan langkah-langkah untuk memastikan keamanan pengguna di platform ini. Sebagai pengguna TikTok, saya sangat yakin bahwa kami terlindungi dengan baik.” ujarnya.

Adapun workshop lain yang diadakan oleh TikTok berfokus pada strategi pembuatan konten, di mana wirausaha sosial dibekali keterampilan dan teknik untuk menghubungkan, mengembangkan, dan menggerakkan audiens mereka dengan cara yang autentik.

“Kami bangga dapat bermitra dengan ASEAN Foundation untuk memberdayakan wirausaha sosial di seluruh Asia Tenggara guna memajukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mendorong perubahan yang berarti dalam komunitas mereka. Kami percaya bahwa kemitraan kolektif, yang melibatkan pemerintah, organisasi nirlaba, dan mitra sektor swasta, dapat memungkinkan generasi wirausaha berikutnya untuk tumbuh dan berkembang,” kata Jerry Lewis Ong, Social Impact APAC, TikTok.

Seiring dengan berlanjutnya kolaborasi strategis antara ASEAN Foundation dan SAP, program ini bertujuan untuk memberdayakan wirausaha sosial yang dipimpin oleh kaum muda di kawasan ASEAN. Hal ini dapat dicapai dengan pembekalan keterampilan untuk membangun angkatan kerja yang siap menghadapi masa depan dan mendorong mereka untuk menemukan solusi inovatif yang bermanfaat untuk ekonomi inklusif di seluruh kawasan.

SAP juga mengadakan pelatihan bagi para wirausaha sosial terpilih dengan tema "Kolaborasi Kuat: Meningkatkan Dampak melalui Kemitraan" dan “SAP 4HANA untuk Usaha Kecil dan Menengah” dalam seminggu terakhir.

“Kami berkomitmen untuk membina wirausaha sosial yang siap mendorong perubahan di tingkat regional dan global. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari program kami dan dukungan berkelanjutan berupa mentorship , dan akses ke jaringan pemasok pada perusahaan kami, kami sangat yakin akan dampak besar yang akan mereka capai," ujar Lu Hongwei, Regional CSR Director, East Asia, Pacific & Greater China, SAP.

Program ini menampilkan empat wirausaha sosial terkemuka di Indonesia yang menunjukkan semangat inovasi dan inklusivitas sekaligus memberikan dampak signifikan di dalam maupun luar komunitas mereka:
1. Komerce: Platform inovatif ini memanfaatkan keterampilan e-commerce generasi muda pedesaan, memungkinkan mereka untuk bermitra dengan Usaha Kecil dan Menengah serta memperoleh penghasilan tanpa meninggalkan kampung halaman.
2. PetaNetra: Mobile application yang berperan sebagai pendamping bagi penyandang tunanetra untuk bernavigasi secara mandiri di ruang publik dalam ruangan dengan menggunakan Augmented Reality.
3. PT. Disabilitas Kerja Indonesia: Organisasi ini menawarkan solusi ketenagakerjaan dan layanan rekrutmen tenaga kerja yang berfokus pada disabilitas, melayani dunia usaha dan lembaga pemerintah.
4. Tulibot: Perusahaan kacamata pintar (smart glasses) yang didedikasikan untuk individu penyandang disabilitas pendengaran. Solusi speech-to-text dan kacamata pintar inovatif mereka menyediakan alat penting untuk komunikasi dan aksesibilitas.

Workshop Regional dihadiri oleh Pejabat Nominasi ACCMSME, Tham Jierong, Assistant CEO and Head, Venture Building, raiSE, Singapura; Joanne Tan, Asisten Chief Executive Officer, Capability Programs & Planning Group, Enterprise Singapore; M. Reza Guntara, Perencana Ahli, Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6918 seconds (0.1#10.140)