Ganjar Creasi Edukasi Petani Buat Pupuk Hayati dan Budi Daya Cabai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam sukarelawan Ganjar Creasi (G-Creasi) mengedukasi petani melalui pelatihan-pelatihan yang bermanfaat di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim).
Kali ini, loyalis Ganjar Pranowo tersebut menggelar pelatihan membuat pupuk hayati untuk membudidayakan cabai bagi sejumlah petani di Gedangan, Malang, Jatim. Perwakilan Koordinator Ganjar Creasi Jatim Ahmad Anwar As Sidiq mengatakan pihaknya sengaja menggelar pelatihan ini di wilayah tersebut karena mayoritas warga adalah petani cabai.
Ganjar Creasi ingin mengedukasi petani agar mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk hayati. "Yang lebih utama, ketergantungan pupuk kimia. Tujuannya, untuk mengurangi pupuk kimia dengan alternatif penggunaan pupuk hayati," kata dia melalui siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Caranya, sejumlah petani ini diajari membuat pupuk hayati berbahan dasar akar bambu, kecambah, air, pollard, air gula merah, dan dedak. Bahan-bahan tersebut terhitung mudah didapat dan harganya murah jika dibandingkan dengan pupuk kimia sehingga lebih ekonomis. Kemudian, dampak dan manfaat penggunaan pupuk hayati ini sangat terasa.
"Karena ketika petani menggunakan pupuk hayati, bisa bernilai ekonomis. Selain itu, untuk jangka panjangnya, tanaman cabai dapat tumbuh bagus dan ramah lingkungan," ucapnya.
Setelah diberi pelatihan oleh Ganjar Creasi, petani cabai di Malang diharapkan bisa membuat pupuk hayati sebagai pengganti pupuk kimia. "Harapannya, para petani mengurangi pupuk kimia. Kemudian, beralih menggunakan pupuk hayati. Lebih-lebih dapat bernilai ekonomi," ucapnya.
Sukarelawan G-Creasi terinspirasi oleh calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang peduli terhadap lingkungan dan keberlangsungan ekonomi hijau. "Kami terinspirasi oleh Pak Ganjar. Karena salah satu program Pak Ganjar terutama visi misi beliau adalah lingkungan dan ekonomi hijau," ungkapnya.
Diketahui, sejumlah petani cabai di Kabupaten Malang antusias mengikuti pelatihan budi daya cabai mulai cara menanam cabai yang baik hingga membuat pupuk hayati yang ramah lingkungan.
Kali ini, loyalis Ganjar Pranowo tersebut menggelar pelatihan membuat pupuk hayati untuk membudidayakan cabai bagi sejumlah petani di Gedangan, Malang, Jatim. Perwakilan Koordinator Ganjar Creasi Jatim Ahmad Anwar As Sidiq mengatakan pihaknya sengaja menggelar pelatihan ini di wilayah tersebut karena mayoritas warga adalah petani cabai.
Ganjar Creasi ingin mengedukasi petani agar mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk hayati. "Yang lebih utama, ketergantungan pupuk kimia. Tujuannya, untuk mengurangi pupuk kimia dengan alternatif penggunaan pupuk hayati," kata dia melalui siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Caranya, sejumlah petani ini diajari membuat pupuk hayati berbahan dasar akar bambu, kecambah, air, pollard, air gula merah, dan dedak. Bahan-bahan tersebut terhitung mudah didapat dan harganya murah jika dibandingkan dengan pupuk kimia sehingga lebih ekonomis. Kemudian, dampak dan manfaat penggunaan pupuk hayati ini sangat terasa.
"Karena ketika petani menggunakan pupuk hayati, bisa bernilai ekonomis. Selain itu, untuk jangka panjangnya, tanaman cabai dapat tumbuh bagus dan ramah lingkungan," ucapnya.
Setelah diberi pelatihan oleh Ganjar Creasi, petani cabai di Malang diharapkan bisa membuat pupuk hayati sebagai pengganti pupuk kimia. "Harapannya, para petani mengurangi pupuk kimia. Kemudian, beralih menggunakan pupuk hayati. Lebih-lebih dapat bernilai ekonomi," ucapnya.
Sukarelawan G-Creasi terinspirasi oleh calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang peduli terhadap lingkungan dan keberlangsungan ekonomi hijau. "Kami terinspirasi oleh Pak Ganjar. Karena salah satu program Pak Ganjar terutama visi misi beliau adalah lingkungan dan ekonomi hijau," ungkapnya.
Diketahui, sejumlah petani cabai di Kabupaten Malang antusias mengikuti pelatihan budi daya cabai mulai cara menanam cabai yang baik hingga membuat pupuk hayati yang ramah lingkungan.
(nng)