Berpotensi Besar, Misi Dagang Jatim Raup Rp600 Miliar

Senin, 16 Oktober 2017 - 23:09 WIB
Berpotensi Besar, Misi Dagang Jatim Raup Rp600 Miliar
Berpotensi Besar, Misi Dagang Jatim Raup Rp600 Miliar
A A A
SURABAYA - Perdagangan antar pulau di Jawa Timur (Jatim) masih memiliki potensi besar. Terbukti, dalam misi dagang dengan berbagai pulau mereka bisa meraup keuntungan lebih dari Rp600 miliar. Produk bahan baku serta bahan jadi menjadi salah satu andalan dalam misi dagang yang digelar di berbagai provinsi di Indonesia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim M Ardi Prasetiyawan menuturkan, banyak produk jadi yang coba dikembangkan untuk bisa menjadi komoditas yang laku di pasaran. Menurutnya semua itu tak lepas dari banyaknya petani yang ada di Jatim.

Ia menambahkan hasil panen tak hanya dikembangkan dalam produk bahan baku saja, sehingga ada nilai lebih yang bisa didapat para petani. “Jadi kami arahkan untuk bisa menjadi produk jadi. Makanya hasil panen pisang petani langsung bisa diolah menjadi produk jadi yang nilai jualnya lebih tinggi,” ujar Ardi di Surabaya, Senin (16/10/2017).

Lebih lanjut Ia menerangkan dalam beberapa tahun terakhir ini komoditas yang jadi andalan Jatim adalah kopi, batik, gula, tas, sepatu, dan tas. Barang-barang itu banyak diminati oleh warga yang ada di berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan serta pulau-pulau lainnya di Indonesia.

“Makanya kami sangat yakin bisa meraup Rp600 miliar lebih untuk misi dagang ini. Apalagi tahun kemarin saja bisa tembus Rp600 miliar, jadi tahun ini tentu bisa naik lagi,” sambungnya.

Selain ke luar Jawa, katanya, pihaknya juga banyak melakukan perdagangan bahan pokok ke dua Provinsi di Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Ke dua provinsi itu Jatim melakukan penjualan beras dan sapi. “Pasokan beras dan sapi masih dominan dari Jatim untuk kebutuhan di DKI Jakarta dan Jateng,” jelasnya.

Ardi sendiri melihat efektifitas 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) yang ada di tiap provinsi memberikan andil besar buat jalur perdagangan di Jatim. Mereka bisa menjual berbagai produk yang dibutuhkan di tiap wilayah. Peran aktif dalam penjualan produk khas daerah ini yang menjadi keunggulan Jatim dalam meraup pendapatan.

Untuk tahun lalu, katanya, misi dagang Jatim dilakukan dengan promosi produk unggulan Jatim, temu bisnis dan transaksi dagang. Ada juga support value chain komoditi dalam negeri, business aggregator dan market intelligent.

Bahkan, sepanjang 2016 saja ada 10 misi dagang yang terjadi serta memiliki transaksi di Kepulauan Riau sebesar Rp51,5 miliar, Kalbar dengan nilai transaksi Rp19 miliar, Jakarta dengan nilai transaksi Rp661 miliar, Kaltim dengan nilai transaksi Rp372,8 miliar, Sulsel dengan nilai transaksi Rp99,7 miliar. Selanjutnya NTB dengan nilai trasaksi Rp216,3 miliar, NTT dengan nilai transaksi Rp189,7 miliar, Maluku dengan nilai transaksi Rp393,8 miliar serta Sulut dengan nilai transaksi Rp183,5 miliar.

Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, sepanjang tahun ini transaksi harusnya semakin besar dibandingkan tahun lalu. Pemprov Jatim juga memperkuat perdagangan melalui pameran terpadu dengan komoditi unggulan seperti fashion, kerajinan, kulit dan produk kulit, perhiasan, alas kaki, kosmetik, logam, kayu, dan aksesoris.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0044 seconds (0.1#10.140)