Mengungkap Perbedaan PT KAI, KCIC, dan PT Inka di Balik Kemajuan Sektor Perkeretaapian

Senin, 13 November 2023 - 14:05 WIB
loading...
Mengungkap Perbedaan PT KAI, KCIC, dan PT Inka di Balik Kemajuan Sektor Perkeretaapian
Sektor perkeretaapian di Indonesia terus berkembang pesat, baik dari sesi teknologi maupun bisnisnya. Di balik semua itu ada tiga perusahaan yang berperan, yakni PT KAI, PT KCIC dan PT INKA, apa saja bedanya?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sektor perkeretaapian di Indonesia terus berkembang pesat, baik dari sesi teknologi maupun bisnisnya. Terbaru, Indonesia belum lama ini menambah dua moda transportasi massal yakni kereta cepat dan LRT tanpa masinis.



Butuh waktu panjang untuk mewujudkan dua jenis transportasi baru tersebut di Indonesia, mulai dari peletakan batu pertama di 2015 hingga hingga LRT Jabodebek dan kereta cepat mulai beroperasi tahun 2023.

Proyek kereta modern ini juga menelan pendanaan yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp110 triliun (USD7,2 miliar) untuk kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan Rp32,3 triliun untuk LRT Jabodebek.



PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI , PT Kereta Cepat Indonesia China ( KCIC ), hingga PT Industri Kereta Api atau biasa disingkat menjadi INKA terus mendukung kemajuan perkeretaapian di Tanah Air. Berikut perbedaan di antara ketiga perusahaan di atas.

- PT KAI

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele memulai pembangungan jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen pada tanggal 17 Juni 1864.

Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.

Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.

Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)