Mengenal Ignasius Jonan, Sosok Pembawa Perubahan KAI

Senin, 06 November 2023 - 12:56 WIB
loading...
Mengenal Ignasius Jonan, Sosok Pembawa Perubahan KAI
Ignasius Jonan dikenal sebagai sosok pembawa perubahan pada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sosok Ignasius Jonan hingga kini terus dikenang oleh keluarga besar PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ia dikenal sebagai pemimpin yang berani melakukan perubahan dan inovasi di bidang transportasi rel.

Jonan berhasil membalikkan kerugian PT KAI menjadi keuntungan, meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan penumpang, serta memperluas jaringan kereta api di seluruh Indonesia.

Dengan keberhasilannya di bidang perkeretaapian, Jonan kerap dikenal sebagai sang pembawa perubahan KAI. Untuk lebih mengenal lebih dengan sosok beliau, simak beberapa ulasan berikut ini.

Mengenal Ignasius Jonan


1. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan


Ignasius Jonan diketahui lahir di Singapura pada 21 Juni 1963 dari keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Surabaya, Jawa Timur.



Jonan lulus dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya pada tahun 1982. Ia kemudian melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga jurusan Akuntansi dan lulus pada tahun 1986.

Selain itu, ia juga mendapatkan gelar Master of Arts dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Universitas Tufts, Amerika Serikat, pada tahun 1991.

2. Karier sebagai Direktur Utama PT KAI


Pada tahun 2009, Jonan ditunjuk oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Meskipun tidak memiliki pengalaman di bidang transportasi rel sebelumnya, Jonan berhasil melakukan perubahan dan inovasi yang signifikan di PT KAI.

Ia membalikkan kerugian Rp83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan sebesar Rp154,8 miliar pada 2009. Saat memimpin KAI, Jonan juga dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tegas dalam melakukan pekerjaan.

Jonan kerap melakukan pemberantasan percaloan tiket, dengan menerapkan sistem boarding pass, tiket daring, dan penjualan melalui toko ritel. Fasilitas umum seperti toilet stasiun yang awalnya harus membayar, kemudian digratiskan dan diperbanyak jumlahnya sehingga ada di setiap stasiun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)