Menhub Ajak Swasta Bangun Bandara Loleo Maluku Utara
loading...
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi mengajak swasta terlibat dalam pembangunan Bandara Loleo di Maluku Utara. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak swasta iku terlibat dalam pembangunan Bandar Udara Loleo di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Kemenhub telah menyiapkan masterplan pembangunan bandara di atas lahan seluas 400 hektare, dengan panjang runway 2.400 meter dan lebar 45 meter tersebut.
"Bandara kita sudah selesaikan masterplannya, tanahnya sudah dibeli," ungkap Budi karya, dikutip Selasa (14/1/2023).
Menhub mengatakan, pembangunan bandara ini memang disiapkan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dia berharap bahwa pihak swasta dapat ikut terlibat dalam pembangunan bandara tersebut, khususnya industri tambang yang berada di wilayah sekitar bandara.
"Ada swasta yang tentu nanti Pak Menteri ESDM di sana banyak sekali penambang-penambang. Kita harapkan menjadi investor di sana, kita harapkan itu. Nanti kita akan pantau agar ini berjalan dengan baik," katanya.
Menhub meyakini, keberadaan bandara baru ini akan semakin mendukung transportasi di Maluku Utara, khususnya Kota Sofifi. Adapun lokasi calon bandara baru ini terletak di Desa Aketobololo, sekitar 23 kilometer (km) dari Ibu Kota Maluku Utara, Sofifi.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyampaikan, impian Maluku Utara untuk memiliki bandara di dekat ibu kota provinsi. Bandara itu menurutnya menjadi kebutuhan penting masyarakat maluku Utara.
Abdul Ghani mengatakan, sejauh ini aktivitas penerbangan paling banyak dilakukan di Bandara Sultan Babullah, Pulau Ternate. Sementara mayoritas penduduk berada di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara.
"Bandara ini nanti dijadikan bandara haji, investor juga bisa membangun wisata dan kami punya lumbung ikan juga akan didukung oleh adanya bandara ini," paparnya.
"Bandara kita sudah selesaikan masterplannya, tanahnya sudah dibeli," ungkap Budi karya, dikutip Selasa (14/1/2023).
Menhub mengatakan, pembangunan bandara ini memang disiapkan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dia berharap bahwa pihak swasta dapat ikut terlibat dalam pembangunan bandara tersebut, khususnya industri tambang yang berada di wilayah sekitar bandara.
"Ada swasta yang tentu nanti Pak Menteri ESDM di sana banyak sekali penambang-penambang. Kita harapkan menjadi investor di sana, kita harapkan itu. Nanti kita akan pantau agar ini berjalan dengan baik," katanya.
Menhub meyakini, keberadaan bandara baru ini akan semakin mendukung transportasi di Maluku Utara, khususnya Kota Sofifi. Adapun lokasi calon bandara baru ini terletak di Desa Aketobololo, sekitar 23 kilometer (km) dari Ibu Kota Maluku Utara, Sofifi.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyampaikan, impian Maluku Utara untuk memiliki bandara di dekat ibu kota provinsi. Bandara itu menurutnya menjadi kebutuhan penting masyarakat maluku Utara.
Abdul Ghani mengatakan, sejauh ini aktivitas penerbangan paling banyak dilakukan di Bandara Sultan Babullah, Pulau Ternate. Sementara mayoritas penduduk berada di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara.
"Bandara ini nanti dijadikan bandara haji, investor juga bisa membangun wisata dan kami punya lumbung ikan juga akan didukung oleh adanya bandara ini," paparnya.
(fjo)
Explore More