Pemerintah Tawarkan Proyek Bandara Kertajati ke Abu Dhabi Airports
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menawarkan pengembangan proyek Bandara Kertajati kepada Abu Dhabi Airports. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazroei dan Chief Executive Officer (CEO) Abu Dhabi Airports Sheikh Mohammed, dalam kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, UEA, Sabtu (25/11/2023).
Dia menawarkan menjadi mitra strategis pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. "Setelah pertemuan ini kami berharap Abu Dhabi Airport menangkap peluang kerja sama untuk mengembangkan Bandara Kertajati, bersama dengan BIJB dan AP II selaku pengelola bandara," ujar Menhub dalam siaran pers, Senin (27/11/2023).
Menhub menjelaskan, Bandara Kertajati merupakan bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. "Secara grand design, Bandara Kertajati akan memiliki fasilitas cargo village, maintenance, repair, and overhaul (MRO), serta area komersial," ucap Menhub.
Lebih lanjut, Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, yang memiliki pasar potensial untuk pariwisata, umroh dan haji, kargo, serta aerocity.
"Bandara Kertajati akan membuka peluang bagi mitra strategis untuk membeli saham dengan porsi maksimal 49%," ujar Menhub.
Tak hanya itu, keduanya juga menjajaki peluang kerja sama antara maskapai Indonesia dan UEA membentuk perusahaan joint venture dalam rangka melayani pasar penerbangan domestik.
Suhail menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia, baik itu pada bidang transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.
Baca Juga
Dia menawarkan menjadi mitra strategis pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. "Setelah pertemuan ini kami berharap Abu Dhabi Airport menangkap peluang kerja sama untuk mengembangkan Bandara Kertajati, bersama dengan BIJB dan AP II selaku pengelola bandara," ujar Menhub dalam siaran pers, Senin (27/11/2023).
Menhub menjelaskan, Bandara Kertajati merupakan bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. "Secara grand design, Bandara Kertajati akan memiliki fasilitas cargo village, maintenance, repair, and overhaul (MRO), serta area komersial," ucap Menhub.
Lebih lanjut, Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, yang memiliki pasar potensial untuk pariwisata, umroh dan haji, kargo, serta aerocity.
"Bandara Kertajati akan membuka peluang bagi mitra strategis untuk membeli saham dengan porsi maksimal 49%," ujar Menhub.
Tak hanya itu, keduanya juga menjajaki peluang kerja sama antara maskapai Indonesia dan UEA membentuk perusahaan joint venture dalam rangka melayani pasar penerbangan domestik.
Suhail menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia, baik itu pada bidang transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.
(nng)