KSP dan KCIC Kaji Pembangunan Stasiun Tambahan Buat KA Cepat Whoosh di Kopo

Kamis, 30 November 2023 - 14:20 WIB
loading...
KSP dan KCIC Kaji Pembangunan Stasiun Tambahan Buat KA Cepat Whoosh di Kopo
Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyampaikan, pandangannya, mengenai kemungkinan penambahan stasiun untuk Kereta Api Cepat Jakarta Bandung atau yang sering disebut Whoosh, di daerah Kopo, Bandung. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyampaikan, pandangannya, mengenai kemungkinan penambahan stasiun untuk Kereta Api Cepat Jakarta Bandung atau yang sering disebut Whoosh , di daerah Kopo, Bandung.



Ia menyampaikan ini dalam diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), PT Kereta Api Indonesia, serta perwakilan dari Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, dan Kementerian Perhubungan.

“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya, harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dalam keterangannya dikutip Kamis (30/11/2023).



Mengenai konektivitas, menurut Moeldoko, upaya peningkatan perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan yang akan didapat oleh penumpang Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Salah satunya soal ketersediaan kursi di kereta feeder saat sudah sampai di Padalarang.

“Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar,” jelasnya.

Moeldoko menambahkan, bahwa KSP akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat. Jika pembangunan tersebut akan dilakukan tentu harus memperhatikan dampak yang positif terhadap masyarakat.

“Silahkan dipersiapkan kajiannya,” kata Moeldoko.

Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo, sudah menjadi pertimbangan. Namun belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)