Ceruk Pasar Bakal Menciut, BTPN Tinggalkan Segmen Pensiunan?

Kamis, 30 November 2023 - 18:24 WIB
loading...
Ceruk Pasar Bakal Menciut, BTPN Tinggalkan Segmen Pensiunan?
Dirut BTPN Hanoch Munandar (tengah) saat memberikan paparan di Bandung, Jawa Barat. Foto/Dok
A A A
BANDUNG - Bank Tabungan Pensiunan Nasional atau BTPN adalah bank yang punya sejarah erat dengan pensiunan. Bank ini awalnya menggarap para pensiunan sebagai bisnis inti.



Belakangan, seiring berjalannya waktu dan melakukan pengembangan, bisnis BTPN semakin beragam. Bank ini mulai menggarap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), korporasi, hingga energi bersih.

Pengsa pasar pensiunan BTPN memang semakin tergerus. Sebelum merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Januari 2019, pangsa pasar pensiunan bank ini mencapai 85%. Setelah merger, pangsa pasar itu hanya tinggal 17%.

"Ada penurunan persentase dan outstandingnya. Bukan karena pengalihan bisnis, tapi juga karena persaingan," kata Hanoch Munandar, Direktur Utama BTPN di Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023).

Selain dihadapkan dengan para pemain baru yang menyasar pensiunan, BTPN juga harus menerima fakta semakin ciutnya ceruk pasar. Pasalnya, ke depan jumlah pensiunan terutama dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) semakin kecil.

Pemerintah lebih banyak merekrut ASN dengan skema pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK, bukan pegawai negeri sipil (PNS). Tahun ini saja, dari 1,03 juta ASN yang direkrut, pemerintah hanya mengalokasikan sebesar 20 % untuk PNS .

Tahun lalu, dari jumlah rekrutmen ASN sebanyak 1.086128 formasi, sebanyak 1.035.811 formasi merupakan PPPK. Sekitar 50 ribu saja yang dipilih menjadi PNS.

Skema PPPK membuat jumlah PNS semakin berkurang. Pembeda utama PNS dan PPPK adalah pegawai PPPK tak akan dapat uang pensiun jika kontrak kerja berakhir atau masuk masa purnabakti.

Jika jumlah pensiunan semakin mengecil, maka persaingan akan semakin sengit di saat ceruk pasar kian kontet. Meski demikian BTPN tak meninggalkan kalangan pensiunan. Mereka terus berupaya menggarap segmen itu dengan berbagai strategi.

"Kami kasih bocoran, akan ada aplikasi (semacam Genius) untuk pensiunan," kata Anita Ekasari, Digital Banking Business Stream Head Bank BTPN.

Aplikasi ini mengikuti kecenderungan kalangan pensiunan yang semakin akrab dengan ponsel pintar sejak pandemi. Terutama dengan hadirnya aplikasi PeduliLindungi.

"Mereka juga sudah bisa melakukan transfer. Kami juga selalu diundang untuk mendampingi pensiunan," tambah Hanoch.

Untuk mengimbangi pengurangan segmen pensiunan, BTPN juga menggarap sektor bisnis lainnya "Ketergantungan itu diimbangi oleh segmen lain," jelas Hanoch.

Salah satu segmen yang kini fokus digarap BTPN adalah binsis berkelanjutan, termasuk sektor energi baru terbarukan (EBT). Per Juni 2023, portofolio pembiayaan BTPN yang diarahkan untuk kegiatan bisnis berkelanjutan mencapai Rp14, 17 triliun.

"Termasuk Rp7, 63 triliun untuk pembiayaan kegiatan yang berwawasan lingkungan,” kata Nathan Crhistianto, Head of Wholesale Commercial and Transaction BTPN.

Lantaran tak lagi menjadikan pensiunan sebagai core bisnis perusahaan, dan mengingat namanya menyandang pensiunan, apakah BTPN akan berganti nama?



"Tajam sekali pertanyaannya," jawab Hanoch sambil tertawa kecil.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1263 seconds (0.1#10.140)