Dirut KAI Sidak ke Jalur Selatan Amankan Musim Libur Tahun Baru

Kamis, 28 Desember 2017 - 01:33 WIB
Dirut KAI Sidak ke Jalur Selatan Amankan Musim Libur Tahun Baru
Dirut KAI Sidak ke Jalur Selatan Amankan Musim Libur Tahun Baru
A A A
BANDUNG - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro melakukan sidak jalur selatan, memastikan lintasan aman dilalui kereta api (KA) pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2018, Rabu (27/12/2017).

Pengecekan dilakukan mulai dari Stasiun Bandung ke arah timur hingga Warung Bandrek, Kabupaten Garut. Pengecekan dilakukan ke beberapa titik rawan longsor yang saat ini sedang dilakukan penguatan. Juga beberapa titik yang sebelumnya mengalami longsor akibat hujan deras.

"Daerah ini kemarin terjadi longsoran di Warung Bandrek KM 227. Saya memastikan bahwa ini langsung dikerjakan perbaikan supaya perjalanan untuk nanti sampai Tahun Baru itu tidak akan terganggu. Pertama adalah keselamatan perjalanan," jelas Edi kepada wartawan.

Sebelumnya, ada 11 titik yang terjadi longsoran di jalur selatan. Namun, lanjut dia, semua telah ditangani dengan baik. Sehingga tidak menganggu perjalanan libur Natal dan Tahun Baru 2018. Beberapa titik yang rawan terjadi pergerakan tanah juga dilakukan antisipasi dengan menanam tiang pancang.

"Saya memastikan bahwa ini ditangani dengan benar dan cepat sehingga arus jalur selatan ini tidak diganggu. Jalur ini dipastikan aman, itu yang penting karena saudara-saudara kita yang akan menggunakan ini (kereta) supaya mereka merasakan nyaman," jelas Edi.

Diakui dia, jalur selatan memang termasuk kawasan rawan longsor dari pergerakan tanah. Kontur tanah yang berbukit, sawah, dan jurang membuat jalur kereta perlu penangangan serius. Setidaknya ada 47 titik rawan, 11 titik diantaranya telah longsor yaitu di KM 231, 232, dan 234.

"Yang kita waspadai itu curah hujan yang tinggi utamanya di jalur selatan. Jalur selatan ini memang rentan, alamnya sedikit harus butuh perhatian. Antisipasinya kami melepas pasukan di titik-titik rawan ini untuk menjaga apa saja yang kira-kira harus langsung ditangani agar perjalanan tidak terganggu," imbuh Edi.

Diakui dia, trafik di jalur selatan cukup padat. Itu karena tingginya penumpang dari Daop II dan I. Dari Daop II saja, per harinya mengangkut sekitar 55.000 penumpang. "Secara menyeluruh kereta yang kita tambah 40 perjalanan, nah untuk Bandung, kereta tambahan ada tiga, dua dari stasiun Bandung, satu stasiun Kiaracondong," jelas dia.

Menurut Edi, tahun ini diprediksi penumpang naik 5%, dimana tahun lalu penumpang per harinya 250 ribu orang. Tahun sekarang 278.000 penumpang per hari. "Doakan saja supaya ini sampai Januari berjalan aman dan nyaman," pinta dia.

Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung, Joni Martinus mengatakan, pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2018 ini, okupansi kereta api Argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta cukup tinggi, rata-rata mencapai 100%.

"Kami juga melakukan penambahan kereta, dari yang reguler tujuh rangkaian, bisa menjadi 13 rangkaian. Tetapi itu kondisional, tergantung tingginya permintaan," kata Joni.

Menurut dia, banyak warga yang kini memilih menggunakan kereta api melihat tingkat kemacetan yang cukup tinggi. Bila Jakarta-Bandung biasanya ditempuh maksimal 3,5 jam, kini bisa mencapai 5-6 jam. Begitupun untuk jalur sebaliknya ke arah Jakarta.

"Khusus momen Natal dan Tahun Baru, sebanyak 55.000 orang setiap harinya berangkat dari beberapa stasiun wilayah Daop II Bandung. Ini terjadi kenaikan, karena di hari biasanya maksimal 45.000 orang per hari," imbuh dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0451 seconds (0.1#10.140)