Gali Kebutuhan Nelayan, Pemerintah Siap Beri Utangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menandaskan bahwa koperasi bisa menjadi pintu bagi pemberdayaan ekonomi para nelayan di Indonesia. Sebab itu, pihaknya akan terus memperkuat kelembagaan koperasi yang menaungi para nelayan.
"Saya perlu mendapat banyak masukan untuk menyusun formula kebijakan agar lebih tepat sasaran. Apa sebenarnya yang dibutuhkan para nelayan untuk meningkatkan produksi tangkap sehingga mampu meningkatkan taraf hidup keluarga," ujar Teten, di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia dengan mengetahui apa yang dibutuhkan nelayan maka mudah bagi pemerintah memberikan utangan agar mampu berkembang. Terkait pembiayaan akan diurus oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Kita akan bantu dan kembangkan dengan mengembangkan koperasi nelayan melalui pembiayaan dana bergulir," ujarnya.
Dia mengungkapkan melalui pembentukan koperasi nelayan, permasalahan seperti modal kerja nelayan, pengolahan ikan hasil tangkap, memperbarui kapal, sampai menambah armada kapal, bisa segera terselesaikan. Dengan pembentukan koperasi nelayan, para nelayan bisa lebih fokus dalam menangkap ikan di laut. "Koperasi bisa menjadi offtaker dari hasil tangkap para nelayan. Jangan sampai ada produk nelayan yang tidak terserap pasar," ujarnya.
Sebab itu,imbuhnya, pihaknya terus berupaya memperkuat ekosistem supply chain dengan produk ikan yang berstandar kualitas tinggi dari mulai proses tangkap hingga distribusi ke konsumen. Pasca dibentuknya koperasi diharapkan dapat berkembang sehingga bisa membangun industri pengolahan sehingga proses bisnis dari hulu hingga hilir bisa dinikmati nelayan. "Tentunya, kita bantu pengembangan usaha dan pembiayaannya agar para nelayan punya pendapatan yang maksimum," ujar Teten.
Disisi lain, pihaknya juga mendorong koperasi nelayan agar mampu memasarkan produksi lewat teknologi digital seeprti aktif memasarkan di media sosial. Dengan melek digital jangkauan pemasarannya akan lebih luas. "Kita bantu dengan meningkatkan program pleatihan guna meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya," ujar dia.
"Saya perlu mendapat banyak masukan untuk menyusun formula kebijakan agar lebih tepat sasaran. Apa sebenarnya yang dibutuhkan para nelayan untuk meningkatkan produksi tangkap sehingga mampu meningkatkan taraf hidup keluarga," ujar Teten, di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia dengan mengetahui apa yang dibutuhkan nelayan maka mudah bagi pemerintah memberikan utangan agar mampu berkembang. Terkait pembiayaan akan diurus oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Kita akan bantu dan kembangkan dengan mengembangkan koperasi nelayan melalui pembiayaan dana bergulir," ujarnya.
Dia mengungkapkan melalui pembentukan koperasi nelayan, permasalahan seperti modal kerja nelayan, pengolahan ikan hasil tangkap, memperbarui kapal, sampai menambah armada kapal, bisa segera terselesaikan. Dengan pembentukan koperasi nelayan, para nelayan bisa lebih fokus dalam menangkap ikan di laut. "Koperasi bisa menjadi offtaker dari hasil tangkap para nelayan. Jangan sampai ada produk nelayan yang tidak terserap pasar," ujarnya.
Sebab itu,imbuhnya, pihaknya terus berupaya memperkuat ekosistem supply chain dengan produk ikan yang berstandar kualitas tinggi dari mulai proses tangkap hingga distribusi ke konsumen. Pasca dibentuknya koperasi diharapkan dapat berkembang sehingga bisa membangun industri pengolahan sehingga proses bisnis dari hulu hingga hilir bisa dinikmati nelayan. "Tentunya, kita bantu pengembangan usaha dan pembiayaannya agar para nelayan punya pendapatan yang maksimum," ujar Teten.
Disisi lain, pihaknya juga mendorong koperasi nelayan agar mampu memasarkan produksi lewat teknologi digital seeprti aktif memasarkan di media sosial. Dengan melek digital jangkauan pemasarannya akan lebih luas. "Kita bantu dengan meningkatkan program pleatihan guna meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya," ujar dia.
(nng)