Musim Kemarau Tak Buat Semangat Petani Kacang Tanah Jadi Kering

Kamis, 21 Desember 2023 - 12:58 WIB
loading...
Musim Kemarau Tak Buat...
Cuaca panas dan kemarau kering menjadi tantangan sektor pertanian. Meskipun demikian, para petani kacang tanah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku masih mendapatkan keuntungan di masa tanam ketiga ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Cuaca panas dan kemarau kering yang melanda sejumlah wilayah Indonesia sepanjang tahun 2023 menjadi tantangan bagi sektor pertanian. Pasalnya, ketergantungan produktivitas pertanian di Indonesia terhadap kondisi musim dan cuaca sangat tinggi.

Tantangan lainnya yaitu daya serap off-taker yang mengalami penurunan sehingga hasil panen pertanian tidak terserap maksimal yang mengakibatkan para petani mengalami kerugian. Mengutip Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan, bahwa Juni hingga Agustus 2023 merupakan tiga bulan terpanas sepanjang sejarah dan bulan Juli menjadi bulan yang paling panas.

Gelombang panas (heatwave) pun terjadi di banyak tempat secara bersamaan. Bahkan bulan Desember yang identik dengan musim hujan, tidak dirasakan oleh masyarakat Indonesia terutama di hampir seluruh wilayah Pulau Jawa yang cenderung dilanda suhu panas dan cuaca terik.

Fenomena yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini, menjadikan tahun 2023 sebagai tahun dengan musim kemarau kering dan terpanas sepanjang sejarah. Meskipun demikian, para petani kacang tanah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku masih mendapatkan keuntungan di masa tanam ketiga ini, lantaran salah satu pabrik pengolahan kacang tanah di wilayah mereka menyerap hasil panen di sepanjang tahun 2023.

Para petani juga merasakan hasil panennya lebih baik dari pada tahun sebelumnya baik secara kuantitas dan kualitas. Seperti yang dirasakan oleh Ghufron (38), petani kacang tanah asal Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Ghufron bersyukur kacang tanah yang ditanamnya bisa membuahkan hasil dan dibeli dengan harga jual yang bagus meski di tengah musim kemarau kering yang melanda wilayahnya.

“Tahun ini saya berhasil panen kacang tanah sekitar 3,6 ton, di mana harga komoditas tersebut juga terbilang bagus di tahun ini. Saya bersyukur hasil panen diserap dengan harga yang bagus dari pabrik besar pengolahan kacang tanah seperti Garudafood,” ungkap Ghufron.

Walaupun beberapa petani kacang sempat mengalami over supply, ia merasa terbantu karena Garudafood tidak pernah menghentikan aktivitas penyerapan hasil panen kacang tanah selama satu tahun penuh.

“Selama 2023, kami sempat mengalami over supply kacang tanah. Untungnya, Garudafood masih menerima hasil panen kacang tanah selama setahun penuh dengan harga yang bersaing. Garudafood juga sangat transparan terhadap hasil panen kami, mulai dari peninjauan kualitas, proses bongkar muat yang cepat, dan pembayaran yang dilakukan langsung pada saat itu,” tambah Ghufron.

Ghufron juga menambahkan, sejak bermitra dengan Garudafood di 2018 hingga saat ini, kepastian mencari off-taker atas hasil panen kacang tanah tidak lagi menjadi kendala. Bahkan ia merasakan adanya perbaikan dari segi kualitas hasil panen kacang tanah, sehingga sebagian besar hasil panen diserap Garudafood sebab sesuai dengan standar yang ditetapkan.

"Selain menyerap langsung hasil panen kacang, Garudafood juga melakukan pembinaan kepada para petani agar produktivitas dan kualitas hasil panen mereka tinggi. Tentunya hal ini kami lakukan agar hasil panen kacang tanah mereka memiliki kualitas yang baik dan sesuai standard Garudafood. Sehingga sebagian besar panen mereka dapat kami serap dan otomatis pendapatan mereka akan naik,” ujar Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood), Hardianto Atmadja.

Bentuk dukungan lainnya yang selama ini diberikan Garudafood yaitu dengan adanya harga pengaman. Harga pengaman merupakan harga yang diamankan Garudafood apabila terjadi penurunan harga saat penjualan hasil panen. Dengan sistem ini, Garudafood mampu memberikan nilai tambah kepada para petani.

Selain mendapatkan kepastian harga, mitra petani juga memperoleh pendampingan technical assistance. Pendampingan ini diberikan dengan tujuan agar petani dapat melakukan budi daya dengan benar dan mampu memperoleh hasil panen dengan produktivitas dan kualitas yang optimal.

Hal ini pun juga diakui oleh salah satu mitra petani Garudafood asal Pati Jawa Tengah yaitu Abdul Mujib (44 tahun) mengakui bahwa hasil taninya bertambah sekitar 30% pada 2022. Ia telah bergabung dengan program Garudafood sejak 2019 hingga sekarang.

Atas keberhasilannya tersebut, Abdul Mujib merasa sangat berterima kasih kepada Garudafood karena ia merasakan langsung manfaat peningkatan hasil panen yang berkualitas dan dijamin pasarnya. “Saya bangga sebagai mitra pemasok bahan baku kacang tanah Garudafood,” ungkapnya mengakhiri perbincangan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Menangkap Peluang di...
Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
Jajaran Direktur Baru...
Jajaran Direktur Baru Bank Woori Saudara di RUPST 2025
Lebaran Tinggal Menghitung...
Lebaran Tinggal Menghitung Hari: Penuhi Semua Kebutuhan dengan Diskon Spesial hingga 50%
Mendorong Transformasi...
Mendorong Transformasi Digital, Infrastruktur Centratama Berkembang Hampir 3 Kali Lipat
Tips Menjadi Market...
Tips Menjadi Market Leader, Strategi Jitu Meningkatkan Daya Saing
Dewan Penasihat Danantara...
Dewan Penasihat Danantara Diisi Tokoh Asing, Ray Dalio hingga Mantan PM Thailand
Pertamina Patra Niaga...
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Korban Banjir di Bandung
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewat Netmonk Internet Quality 
Rekomendasi
Bus Mogok, Puluhan Jemaah...
Bus Mogok, Puluhan Jemaah Umrah asal Subang Terdampar di GT Cikatama
Tradisi Unik Lebaran...
Tradisi Unik Lebaran di Dunia, Wanita India Beli Perhiasan Baru
Lebaran Hari Pertama,...
Lebaran Hari Pertama, Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Macet Parah
Berita Terkini
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
28 menit yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
1 jam yang lalu
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
2 jam yang lalu
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
2 jam yang lalu
Idulfitri 1446 H, Kepala...
Idulfitri 1446 H, Kepala BPS Menyoroti Stabilitas Ekonomi Nasional
4 jam yang lalu
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
9 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved