Greng! Jamu Indonesia Tembus Pasar Arab Saudi

Selasa, 11 Agustus 2020 - 12:46 WIB
loading...
Greng! Jamu Indonesia Tembus Pasar Arab Saudi
Produk jamu dan rempah-rempah Indonesia terus memasuki pasar global dan kini mulai diekspor ke Arab Saudi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengapresiasi ekspor perdana PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul untuk produk rempah-rempah ke Arab Saudi. Keberhasilan ini menurutnya menumbuhkan optimisme bahwa produk makanan dan minuman, khususnya rempah-rempah dapat terus mendorong kinerja ekspor nasional .

"Selalu ada peluang di tengah kesulitan. Salah satunya, peluang ekspor produk rempah-rempah Indonesia. Peluang inilah yang harus terus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dan peluang ini juga yang dapat meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19," ujar Mendag melalui keterangan resminya, Selasa (11/8/2020).

(Baca Juga: Mendag Minta Para Pelaku Usaha Gerak Cepat Genjot Ekspor ke Pasar Global)

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan mengungkapkan, produk jamu Indonesia terus berkembang dan semakin diakui dunia internasional. Sehingga keberhasilan ini diharapkan menjadi pendorong industri biofarmaka dan mamin untuk terus melakukan penetrasi ke pasar global di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, ekspor perdana ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan mitranya yaitu Mizanain dari Arab Saudi. Kesepakatan tersebut dicapai pada perhelatan Trade Expo Indonesia pada Oktober 2019 lalu.

"Kami bangga dengan pencapaian ini. Kemendag turut memfasilitasi kegiatan ekspor ini, mulai dari penandatanganan kerja sama yang dilaksanakan di Trade Expo Indonesia 2019 hingga pelepasan kontainer perdana hari ini," ujar Kasan.

(Baca Juga: Permintaan Meningkat Karena Covid-19, Stok Rempah Jamu Herbal Menipis)

Berdasarkan data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan, pada semester I/2020, ekspor produk biofarmaka Indonesia mencapai USD4,2 juta atau naik 32,8% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang sebesar USD3,17 juta. Pertumbuhan cukup signifikan ini merupakan hal yang menggembirakan di tengah penurunan daya beli masyarakat dunia.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)